Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berencana membangun tempat pembungan akhir limbah untuk mengakomodasi produk akhir industri di provinsi tersebut. Saat ini, seluruh industri membuang limbah B3 ke Kecamatan Cibinong, Provinsi Jawa Barat.
Ketiadaan tempat pembuangan limbah akhir B3 dinilai menekan daya saing industri di Jawa Timur, karena perusahaan harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk proses tersebut. Saat ini, Pemprov Jatim tengah menempuh proses pembebasan lahan di Kabupaten Mojokerto.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Moch. Ardi Prasetiawan menyampaikan Pemprov sebelumnya telah menyasar salah satu lokasi di Kabupaten Mojokerto. Kendati demikian, rencana tersebut mendapatkan penolakan dari warga sekitar.
“Sekarang pemerintah sedang mengembangkan di lokasi lainnya di Mojokerto. Rencananya akan ada 50 hektare yang akan dikembangkan. Pak Gubernur [Gubernur Jatim Soekarwo] sudah lama mengupayakan untuk kita punya tempat pembuangan limbah B3 sendiri,” jelas Ardi di Surabaya, pekan lalu.
Ardi menjelaskan, lahan seluas 50 hektare di Mojokerto tersebut sedang dalam tahap pembebasan, dan pemerintah provinsi Jatim tengah mengurus seluruh perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Setelah proses pembebasan lahan selesai, Pemprov Jatim nantinya akan menunjuk salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menjadi perusahaan pengelola limbah B3.
Baca Juga
Kendati demikian, Pemprov Jatim tidak menutup peluang kemungkinan swasta masuk mengelola bisnis tersebut.
“Pemerintah siapkan dulu lahannya, setelah itu pemerintah akan siapkan konsepnya apakah PPP [Public Private Partnership], atau lewat BUMD. Sekarang ini kita kana fokus dulu cari lahannya yang saat ini belum clear,” jelas Ardi.
Saat ini Pemprov Jatim belum merumuskan detail investasi pembangunan perusahaan pengolahan limbah B3 tersebut. Kendati demikian, tempat pembuangan akhir (TPA) tersebut ditargetkan segera berdiri demi meningkatkan daya saing industri manufaktur di Jawa Timur.
Menperin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menghadiri Rakornas Himpunan Kawasan industri (HKI) di Surabaya pekan lalu menyampaikan permintaannya bagi seluruh provinsi untuk membangun TPA limbah B3-nya sendiri.
Pasalnya, Indonesia hanya memiliki satu penampungan limbah B3 yang terletak di Kabupaten Cibinong Jawa Barat. Tingginya biaya yang dikeluarkan perusahaan pengolahan yang berlokasi di provinsi luar Jabar dikhawatirkan dapat menurunkan daya saing industri.
Sebaiknya dibangun zona sendiri untuk limbah di Jatim. Jadi tidak semuanya dibawa ke Cibinong. Di setiap provinsi memang harusnyaada pengolahan limbah akhir sehingga industri lebih efisien,” terang Airlangga.
Airlangga mencatat pertumbuhan industri di Jawa Timur tergolong sangat masif, dengan kontribusi sektor manufaktur pada pertumbuhan ekonomi daerah lebih dari 25%. Angka tersebut lebih tinggi dari kontribusi industri pengolahan nasional ke PDB total yaitu di kisaran 18%.