Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mogok JICT Hari Kedua, INSA Keluhkan Kapal Transshipment Tak Terlayani

INSA mengeluhkan tidak terlayaninya kapal-kapal transshipment pendukung ekspor impor yang selama ini dilayani di JICT menyusul adanya aksi mogok serikat pekerja JICT.
Aksi mogok karyawan JITC hari kedua pada Jumat (4/8/2017)/Bisnis.com-Akhmad Mabrori
Aksi mogok karyawan JITC hari kedua pada Jumat (4/8/2017)/Bisnis.com-Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA - Operator pelayaran anggota Indoneaia National Shipowners Association (INSA) mengeluhkan tidak terlayaninya kapal-kapal transshipment pendukung ekspor impor yang selama ini dilayani di Jakarta International Container Terminal (JICT) menyusul adanya aksi mogok serikat pekerja JICT sejak Kamis (3/8/2017).

Wakil Ketua DPC INSA Jakarta Raya Sunarno mengatakan kapal transshipment merupakan kapal yang melayani fedeer untuk muatan maupun repo empty container pendukung kapal ekspor impor yang selama ini sandar dan dilayani JICT.

Kapal-kapal transshipment itu biasanya berasal dari Jakarta, Panjang (Bandar Lampung), Surabaya, dan Palembang yang daerah lainnya di Indonesia yang memuat rata-rata 100-200 bok kontainer berisi berbagai komoditas.

"Sekarang kami bingung di mana tempat sandar kapal transshipment seperti itu. Soalnya kalau sandar di dermaga domestik konvensional Pelabuhan Priok, berarti terkena biaya trucking lagi untuk diangkut ke dermaga terminal peti kemas. Siapa yang mau menanggung biaya itu," ujarnya kepada Bisnis di sela-sela aksi mogok SPJICT pada Jumat (4/8/2017).

Manajer Operasi Pelayaran PT Tresnamuda Sejati itu mengatakan sampai saat ini terminal peti kemas lainnya yang sudah ditunjuk melayani alih kapal dari JICT belum bisa melayani kapal jenis transshipment tersebut.

Selama aksi mogok SPJICT, kapal-kapal yang sebelumnya sandar dan bongkar muat di dermaga JICT, dialihkan ke empat terminal peti kemas lainnya di pelabuhan Priok yaitu TPK Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), Terminal Mustika Alam Lestari (TMAL) dan Terminal 3 Pelabuhan Priok.

"Kerugian kami saja sejak adanya aksi mogok ini sudah mencapai milliaran rupiah, sebab kapal transshipment tak bisa masuk sandar. Maka itu, kami berharap mogok kerja ini bisa segera dihentikan dan dicarikan jalan keluarnya. Jangan dibiarkan terlalu lama. Kalau begini terus kami tekor," tuturnya.

Sunarno juga mengatakan pembiaran atas aksi mogok pekerja JICT bakal mencoreng kredibilitas Pelabuhan Tanjung Priok di mata dunia shipping global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper