Bisnis.com, JAKARTA - Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengerahkan 543 personil dalam rangka pengamanan hari kedua aksi mogok pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) pada Jumat (4/8/2017).
Pengamanan tersebut dilakukan di sekitar wilayah Pelabuhan Priok, kantor JICT, dan gerbang masuk JICT sejak pukul 06.00 WIB, dipimpin langsung Waka Polres Pelabuhan Tanjung Priok Kompol M. Dafi Bastomi.
Dalam arahannya, Wakapolres menyatakan siap melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas dan untuk anggota Satlantas segera menempati plotting untuk kelancaran arus barang yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Priok.
"Seluruh anggota agar tetap semangat dalam pelaksanaan pengamanan, semoga mogok kerja berjalan aman dan segera selesai, sehingga arus ekspor impor barang berjalan lancar," ujar Wakapolres.
Dia juga mengatakan agar anggota Polres Pelabuhan Priok tidak ada yang membawa senjata api guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan sesuai prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku.
Surat Peringatan
Sementara itu, Manajemen PT JICT mengeluarkan Surat Peringatan dan Surat Pemanggilan (SP) pertama kepada para pekerja JICT yang ikut aksi mogok kerja.
Surat Peringatan dan Pemanggilan itu bernomor UM.330/4/15/JICT-2017 yang ditandatangani Wakil Dirut PT JICT Riza Erivan pada 3 Agustus 2017.
Data yang diperoleh Bisnis, pada Jumat (4/8/2017) terdapat tiga pelayanan kapal dari JICT yang dialihkan ke TPK Koja lantaran adanya aksi mogok SPJICT hari kedua tersebut.
Kapal itu yakni MV.Deva 2160AN (CMA Line) bermuatan bongkar 2.000 twenty foot equivalent units (TEUs), MV Hong Kong Bridge (Sinokor Line) 2.520 TEUs, dan MV Cosco Aden 032N (Cosco Line) bermuatan 3.500 TEUs.
"Rencananya MV Deva dan Hong Kong Bridge selesai bongkar muatnya siang ini dan segera berangkat meninggalkan Pelabuhan Priok," ujar Sekretaris Perusahaan TPK Koja Nuryono Arif.