Bisnis.com, JAKARTA - Globalisasi ekonomi dan perkembangan teknologi yang kian pesat membuat persaingan usaha kian ketat.
Persaingan tersebut menuntut para pelaku usaha untuk terus melakukan inovasi produk, meningkatkan kinerja dan semakin memberikan manfaat, serta kemudahan bagi pelanggan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi.
Maulana Ibrahim, Director of MCO Consulting, mengatakan bahwa pelaku usaha tentu berharap dapat tetap berkompetisi, dan terus berkembang menjadi yang terdepan di industrinya masing-masing. Hal ini dapat diwujudkan dengan memiliki manajemen yang selalu dapat memberikan respons yang benar sesuai dengan tantangan usaha yang ada, serta dapat mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian yang akan terjadi.
"Kenyataannya, perubahan kondisi ekonomi dan teknologi yang mempengaruhi kelangsungan para pelaku usaha berlangsung sangat cepat dan tak terduga, bahkan seringkali melampaui kapasitas dan kapabilitas para pelaku usaha untuk mengantisipasinya," ujarnya, Kamis (27/7).
Terkait dengan hal tersebut, sambungnya, MCO Consulting menggelar seminar Asia Economic & Tax Forum- Indonesia 2017, Jumat (28/7) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Sejumlah pembicara dijadwalkan hadir antara lain Farah Ratnadewi Indriani, deputi bidang iklim investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal, James Castle, chairman of CastleAsia, Douglas Ramage, managing director for Indonesia of Bower Group Asia, dan Yosuke Sakuta, vice chairman of OneAsia.
Menurut Maulana, kondisi geopolitik global telah mengalami perubahan radikal dalam beberapa tahun terakhir ini. Mulai dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengedepankan "America First", serta China yang memiliki peran strategis baru dalam mengembangkan ekonomi global melalui "Belt & Road Initiative".
Dia menjelaskan, terlepas dari keadaan di atas, setiap negara tidak dapat berdiri sendiri dan memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya sendiri. Hal ini yang melatarbelakangi terjadinya perdagangan antarnegara termasuk munculnya perusahaan-perusahaan teknologi raksasa baru, seperti Facebook, Google, Uber,GoJek, dan Traveloka.
Maulana menambahkan, tidak hanya para pelaku usaha, pemerintah pun seringkali terlambat untuk merespons perubahan kondisi ekonomi dan teknologi yang sangat pesat. "Seperti yang kita ketahui bahwa pemerintah sangat bergantung dengan penerimaan pajak dalam mendanai kegiatan pemerintah seperti pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang masif."
Mikail Jaman, senior technical advisor MCO Consulting, mengatakan bahwa dengan perubahan-perubahan ekonomi dan teknologi saat ini, sangat mudah bagi suatu perusahaan teknologi menarik pemasukkan dari pelanggan di suatu negara tanpa adanya kantor ataupun personil di negara tersebut.
Hal ini sangat mudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi global dengan melakukan perencanaan pajak yang menggunakan kelemahan-kelemahan dari masing-masing peraturan perpajakan suatu negara.
Terkait dengan persaingan di kawasan Asia Tenggara, menurutnya, setiap negara tentu akan menawarkan unique selling point. Singapura dan Filipina, misalnya lebih siap dalam menjual keunggulan di bidang jasa finansial dan akunting.
MCO Consulting: Pelaku Usaha Harus Inovatif Hadapi Kompetisi Global
Globalisasi ekonomi dan perkembangan teknologi yang kian pesat membuat persaingan usaha kian ketat.Persaingan tersebut menuntut para pelaku usaha untuk terus melakukan inovasi produk, meningkatkan kinerja dan semakin memberikan manfaat, serta kemudahan bagi pelanggan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
9 jam yang lalu