JAKARTA-- Dalam rencana bisnisnya semester II ini, Perum Perumnas masih akan mengembangkan rumah tapak sejumlah total 2.400 unit di atas lahan seluas 40 hektar di Cibungbulang, Bogor.
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto mengatakan Perumnas akan menggunankan metode precast untuk mempercepat pembangunan serta mengefisiensikan biaya penjualan rumah. Pada tahap pertamanya di Cibungbolang perumnas akan meluncurkan 500 unit rumah tapak.
“Dengan fokus menyasar MBR, kami perkirakan akan mengelontorkan dana sekitar Rp250 miliar dalam pembangunannya dengan asumsi harga jual setiap unit sebesar Rp120 juta,” katanya belum lama ini.
Pada tahun mendatang pihaknya masih akan mengembangkan rumah tapak mencapai 5.000 hingga 10.000 unit hunian di 10 lokasi lainnya baik Jawa maupun luar Jawa.
Dia menuturkan smpai dengan akhir tahun ini perumnas masih memiliki target pembangunan sebesar 30.000 unit. Sepanjang paruh pertama tahun ini setidaknya 12.000 unit perumahan telah terealisasikan pembangunannya yang tersebar di Jakabaring, Cengkareng, Bekasi, dan Medan.
Di sisi lain sebagai Percepatan pembangunan satu juta rumah mendorong Perum Perumnas menambah porsi pembangunan hunian vertikal berupa rusunami selama jangka waktu dua tahun mendatang.
Dampak urbanisasi kata dia telah menyebakan persebaran masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saat ini menyentuh kota-kota besar. Kondisi ini membuat pihaknya perlu memberikan perhatian lebih besar kepada pembangunan rusun dengan ketersediaan lahan yang makin minim.
Apabila sebelumnya perusahaan secara mayoritas atau 90% menggarap rumah tapak, dan sisanya 10% rusun, maka selanjutnya komposisi itu akan bergeser menjadi 60% atau 60.000 unit untuk hunian vertikal dan 40% atau 40.000 unit sisanya untuk rumah tapak.
"Bukan berarti Perumnas meniggalkan rumah tapak, akan tetapi rumah susun kami perbanyak supaya masyarakat MBR bisa memperoleh produk perumahan," katanya Selasa (18/7).
Sejalan dengan rencana itu, maka perusahaan juga akan memperbesar kontribusi target satu juta rumah menjadi 100.000 unit setiap tahunnya selama jangka waktu dua tahun mendatang.