Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha akan memanfaatkan peluang ekspor dari produksi cangkang sawit tahun ini yang diperkirakan naik 9,5% menjadi 9,2 juta ton.
Estimasi kenaikan produksi palm kernel shell (PKS) sejalan dengan proyeksi peningkatan 10% produksi minyak sawit (CPO) menjadi 35,2 juta ton, berdasarkan data Organisasi Pangan Dunia (FAO), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), dan Kementerian Pertanian.
Ketua Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (Apcasi) Dikki Akhmar mengatakan ekspor menjadi terobosan di tengah konsumsi cangkang di dalam negeri yang sebatas untuk bahan bakar boiler.
Jepang, tutur dia, menjadi incaran utama mengingat negara itu sedang gencar membangun 35 pembangkit listrik tenaga biomassa setelah terjadi tragedi Fukushima.
"Cangkang sawit menjadi target mereka karena dibanding bioenergi lain, seperti wood pellet, wood chip, maintenance-nya dan logistiknya lebih baik. Kalorinya juga lebih baik," katanya, Senin (24/7/2017).
Ekspor cangkang ke Negeri Matahari Terbit tahun lalu 800.000 ton atau 50% dari total volume pengapalan ke seluruh dunia 1,6 juta ton.