Bisnis.com, JAKARTA--Perlu tambahan terminal bahan bakar minyak bila Palangka Raya menjadi Ibu Kota Negara untuk mendekatkan akses dengan pasar.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) M Iskandar mengatakan peningkatan konsumsi BBM di Palangkaraya, katanya, tak akan terjadi secara drastis. Namun, penambahan infrastruktur diperlukan untuk berjaga bila konsumsi naik dan semakin dekat dengan pasar.
"Peningkatannya enggak mungkin mendadak besar. Perlu dibangun terminal deket situ untuk mendekatkan market," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Baca Juga
Adapun, saat ini rata-rata pertumbuhan konsumsi di Kalimantan di atas 10% per tahun. Sementara itu, infrastruktur yang terdekat yakni di Pulang Pisau dari dua terminal BBM yang tersedia lainnya yakni Sampit dan Pangkalan Bun.
"Jadi masih rata-rata di atas 10% pertumbuhannya per tahun," katanya.
Seperti diketahui, Palangka Raya menjadi salah satu kota yang menjadi opsi Ibu Kota Negara menggantikan Jakarta.