Bisnis.com, JAKARTA - Produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengincar proyek baru dari sejumlah proyek strategis nasional untuk mendongkrak kinerja penjualan baja.
Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Purwono Widodo menyatakan perseroan membidik tender pengadaan material proyek-proyek strategis nasional yang membutuhkan komoditas baja dalam jumlah besar.
“Bisa dibilang penjualan Krakatau hampir seluruhnya bertumpu ke pengerjaan proyek pemerintah,” ujar Purwono di Kementerian Perindustrian, Senin (10/7/2017).
Purwono menjelaskan, salah satu proyek strategis yang menumpu kinerja penjualan itu merupakan proyek upgrade kapasitas kilang Cilacap milik Pertamina. Menurutnya, proyek itu setidaknya membutuhkan material baja hot rolled coil sebanyak 60.000 ton. “Dari situ kita bisa meningkatkan angka penjualan di segmen pipa baja,”
Di samping itu, perseroan memasok baja untuk pembangunan proyek tol berbasis baja Jakarta—Cikampek elevated sepanjang 64 kilometer. Proyek itu membutuhkan material baja lebih dari 200.000 ton baja sebagai pengganti beton.
“Sekarang kita kerja sama dengan KAI memasok baja untuk elevated railway dengan konsep yang kurang lebih sama. Terutama untuk proyek LRT dan reaktivasi jalur kereta Ciwidey-Bandung,” ujar Purwono.
Di samping itu, perseroan juga tengah mengikuti tender pengadaan baja konstruksi pelabuhan Kuala Tanjung. Proyek itu diperkirakan setidaknya membutuhkan pasokan sebanyak 40.000 ton baja. Krakatau juga memasok baja untuk pengerjaan jaringan pipa gas Duri—Dumai yang digarap PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Seperti diketahui, Krakatau menargetkan mulai mencetak laba pada 2017. Perseroan menargetkan keuntungan senilai US$10 juta pada tahun ini dengan mengefisiensi biaya produksi dan menggenjot penjualan. “Posisi di kuartal pertama dan kedua memang masih rugi, tapi sudah mengecil. Jadi tahun ini kami optimistis sudah bisa ketemu profit,” ujar Purwono.
Seperti diketahui, PT KS terus mencatatkan kerugian sejak 2012. Tahun lalu BUMN tersebut membukukan rugi bersih US$171,69 juta. Kerugian itu mulai menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang US$320,02 juta pada 2015.
Tingginya beban biaya produksi menjadi faktor utama kerugian tersebut. Tahun lalu pendapatan bersih PT KS naik 1,51% yoy menjadi US$1,34 miliar. Meskipun demikian, kenaikan penjualan tetap tak mampu menutupi tingginya beban biaya produksi.
Kapasitas terpasang Krakatau Steel berada di angka 4 juta ton baja setiap tahun. KS menargetkan mulai memproduksi 10 juta ton baja di klaster baja Cilegon mulai 2025.