Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Summarecon Agung Berharap Proyek Infrastruktur Dongkrak Penjualan

PT Summarecon Agung Tbk menggantungkan asa yang besar pada sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi yang tengah digenjot oleh pemerintah terhadap wilayah pengembangan properti yang dimiliki perseroan.
Kendaraan melintas di samping proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) di Jakarta, Kamis (1/6)./JIBI-Dwi Prasetya
Kendaraan melintas di samping proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) di Jakarta, Kamis (1/6)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— PT Summarecon Agung Tbk menggantungkan asa yang besar pada sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi yang tengah digenjot oleh pemerintah terhadap  wilayah pengembangan properti yang dimiliki perseroan.

Direktur Utama SMRA Adrianto P Adhi mengatakan momentum pengerjaan proyek infrastruktur yang digarap pemerintah pusat  sangat bertepatan dengan lima lokasi pengembangan utama perseroan yang sudah mulai dikembangkan beberapa tahun terakhir. Lima township itu mencakup Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang serta Summarecon Bandung.

“Di Summarecon Bandung itu kami tak pernah berpikir akan ada kereta cepat yang lokasinya di seberang kami, di Karawang juga kereta cepat juga akan berhenti di sana. Itu akan memberikan dorongan bagi bisnis properti kami yang kebetulan pas dengan proyek infrastruktur,” katanya belum lama ini.

Michael Yong, Direktur Keuangan SMRA, menambahkan pembangunan pembangunan jalan layang serta jalan tol dan kereta api ringan (LRT) juga akan menambah daya tarik proyek summarecon kelapa gading. Di wilayah Bekasi, lanjut dia, proyek yang dimiliki perseroan pun memasuki pengembangan LRT, hingga jalan tol Becakayu.

Selain itu, meskipun wilayah Serpong belum memiliki akses infrastruktur baru, namun dia meyakini wilayah itu tetap menjadi pilihan masyarakat menetap dengan kehadiran fasilitas yang kian lengkap di Serpong. Bahkan perusahaan menargetkan meraup target penjualan terbesar tahun ini dari proyek pengembangan di wilayah itu.

“Sekitar 40% dari prapenjualan kita tetap dari Serpong sebab serpong makin lama makin lengkap fasilitasnya,” kata Michael.

Dalam rencana bisnisnya tahun ini, perusahaan juga telah merencanakan penambahan lahan-lahan baru sebesar 90 hektare dengan nilai investasi sekitar Rp365 miliar.

Sebagai gambaran, proyek Summarecon Kelapa Gading telah dimulai pengembangannya pada 1976. Perusahaan telah menambah 50 ha lahan dari semula sebesar 500 Ha. Lewat penambahan itu, kini lahan pegembangan di wilayah itu telah mencapai 97% atau seluas 542 ha. Sehingga masih menyisakan 8 ha lahan yang potensial dikembangkan selama periode lima tahun mendatang.

Di wilayah itu SMRA setidaknya telah mengembangkan lebih dari 30.000 rumah tapak, 2.100 shoplots serta 2.850 unit apartemen, dan beberapa properti investasi pusat perbelanjaan dan hotel.

Kemudian dalam proyek Summarecon Serpong yang dimulai sejak 1993, akan dikembangkan total 783 ha milik perusahaan. Saat ini  luas area yang telah dikembangkan mencapai 242 ha dan menyisakan 541 ha lahan yang efektik dikembagkan selama jangka waktu 10 tahun ke depan. SMRA menyebut sekitar 11,000 rumah tapak, 1,800  perumahan, 1,100 unit apartemen telah direalisasikan.

Dalam proyek di Bekasi, pembangunan  telah dimulai pada Maret 2010 dengan total lahan seluas 400 ha. Fase pertama pembangunan dilaksanakan selama 10 tahun dengan 260 ha lahan. Saat ini 1.700 rumah tinggal, 300 ruko serta 4.000 unit apartemen.

Sementara itu dua proyek pengembangan terbaru, yakni Summarecon Bandung dimulai pada bulan November 2015 dengan cadangan lahan tersedia seluas 330 ha. Periode pengembangan dilaksanakan selama 10 tahun. Adapun Perkembangan Properti  yang direncanakan mencakup 2.700 rumah tinggal, 15.000 apartemen, 1.500 toko tempat tinggal, 5.000 lot komersial.

Sedangkaan Kawasan Karawang Timur beau saja diluncurkan penjualan perdana pada bulan Juni 2016. Kawasan itu memiliki tote pengembambangan lahan seluas 32 ha yang direncanakanmencakup 1.300 rumah tinggal serta 200 lot pertokoan.

SMRA telah merealisasikan marketing sales senilai Rp1,1 triliun hingga akhir Mei 2017, atau baru 24% dari targetnya tahun ini senilai Rp4,5 triliun. Meskipun di awal tahun ini pasar properti memang masih melemah. Namun, dalam dua bulan terakhir mulai terlihat adanya pemulihan permintaan.

Secara terperinci Emiten dengan kode saham SMRA ini menargetkan kontribusi marketing sales dari kelima lokasi tersebut masing-masing Summarecon Serpong 40%, Summarecon Bandung 28%, Summarecon Bekasi 12%, Summarecon Kelapa Gading Jakarta 11%, dan Summarecon Karawang 9%.

Target marketing sales yang ditetapkan perseroan tahun ini senilai Rp4,5 triliun merefleksikan optimisme perseroan terhadap potensi pasar tahun ini. Target tersebut lebih tinggi 50% dibandingkan capaian tahun lalu yang senili Rp3 triliun. Target ini juga lebih tinggi dibandingkan realisasi 2015 yang senilai Rp4,3 triliun.

Optimisme perseroan ditopang oleh membaiknya sejumlah indikator ekonomi serta harapan terhadap efektifnya sejumlah langkah yang telah diambil pemerintah sejak tahun lalu yang sangat positif bagi industri properti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper