Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GP Jamu Targetkan Kenaikan Penjualan 5%

Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) mengharapkan ada pertumbuhan 5% pada 2017 yang disokong oleh minuman berenergi
Obat tradisional atau jamu./Istimewa
Obat tradisional atau jamu./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) mengharapkan ada pertumbuhan 5% pada 2017 yang disokong oleh minuman berenergi

Charles Saerang, Ketua Dewan Pembina GP Jamu mengatakan optimistis akan mencapai target pertumbuhan volume penjualan senilai 5% pada 2017 dibandingkan tahun lalu. Target tersebut dibidik dengan melihat potensi pasar domestik yang dinilai masih menjanjikan.

"Tahun lalu kami mencatat nilai penjualan yang setara dengan Rp19 triliun. Melihat daya beli masyarakat yang belum pulih, kami secara realistis menargetkan adanya kenaikan 5%," ungkap Charles kepada Bisnis, Jumat (30/6/2017).

Charles menambahkan walau pada semester I/2017 tidak menunjukan perubahan dalam sektor penjualan namun asosiasinya yakin akan ada perubahan pada kuartal ketiga dan keempat. "Seperti tren jamu setiap tahunnya kenaikan terjadi justru pada akhir tahun tepatnya semester II/2017," ungkapnya.

GP Jamu sendiri memiliki berbagai produk yang dibagi berdasarkan dengan bentuknya seperti jenis cairan, minyak, bubuk, dan kapsul. Penjualan terbanyak disumbang oleh produk berjenis cairan contohnya minuman energi dengan penjualan sampai 40% dari keseluruhan jenis tersebut.

"Minuman berenergi lebih diterima oleh masyarakat dibandingkan jamu jenis lain. Konsumen minuman jenis ini rerata pada usia produktif dan menjadi penyumbang terbanyak terhadap penjualan," ujarnya.

Penjualan terbanyak jamu di Indonesia disumbang oleh daerah Jakarta dan Jawa Barat dengan persentase 40%. Daerah lainnya yang masih banyak berminat tinggi dengan produk jamu adalah Sumatera dan Jawa Timur.

"Masyarakat Jawa Barat dan Jakarta lebih memilih mengonsumsi jamu dahulu dibandingkan dengan obat kimia," ungkapnya.

Charles menambahkan untuk mencapai target 5% tersebut, GP Jamu akan lebih giat mempromosikan produknya di berbagai media. Hal ini diiringi dengan program sosialiasi secara langsung kepada masyarakat mengenai menfaat mengonsumsi jamu untuk kesehatan.

Dia mengatakan lebih lanjut, jamu dinilai lebih aman dibandingkan obat kimia. Hal ini dikarenakan kandungan jamu lebih terjamin karena mengambil khasiat dari bahan-bahan yang alami.

Sementara itu, refreshment juga dilakukan oleh GP Jamu untuk memperbaharui kemasan dari produk minuman berenergi.

"Kami akan memperbaharui produk seperti minuman berenergi. Jamu jenis ini yang digemari oleh anak muda yang selama ini menjadi penopang penjualan kami," tambah Charles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper