Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap distribusi logistik hasil manufaktur kembali lancar pasca-Lebaran tahun ini.
Menurut Airlangga, banyak pelaku industri yang terhambat dengan ketentuan pelarangan pelintasan truk di sejumlah ruas jalan saat arus mudik.
Distribusi logistik industri sempat terkendala jelang Lebaran lantaran truk pengangkut tidak dapat mengakses jalur tertentu.
“Akhirnya banyak barang yang tidak keluar, jadi saya harap logistik kembali normal. Karena menurut saya tantangan logistik itu menjadi beban tambahan bagi industri,” ujar Airlangga di Jakarta, Minggu (26/6/2017).
Airlangga menyatakan secara umum permintaan hasil manufaktur terdongkrak oleh momen Ramadan dan Lebaran. Hanya saja, kenaikan permintaan itu sedikit melambat bila dibandingkan dengan Ramadan Lebaran tahun tahun sebelumnya.
“Memang saya lihatnya ada sedikit penurunan demand kalau dibanding Lebaran tahun lalu. Tapi di sisi lain lain coba kamu lihat, harga harganya cenderung lebih stabil dan tidak ada goncangan,” ujar Airlangga.
Salah satu faktor mendongkrak permintaan dan daya beli, menurut Erlangga, adalah dorongan dari sektor keuangan.
“Harapan saya sektor finansial bisa membuat kebijakan kebijakan yang menggenjot konsumsi. Jangan sampai malah menerapkan kebijakan yang mengerem konsumsi masyarakat,” ujar Airlangga.
Pemerintah optimistis pertumbuhan industri manufaktur tahun ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,1%-5,4%. Salah satu sektor industri yang menjadi penopang pertumbuhan adalah sektor industri makanan dan minuman yang diproyeksikan mampu tumbuh 7,5%.