Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah memutuskan untuk mempertahankan tarif dasar listrik pada seluruh golongan hingga akhir tahun. Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyatakan siap menjalankan keputusan itu meskipun hal itu akan sedikit mengancam profitabilitas perseroan.
“Insyaallah kami masih bisa tahan sampai akhir tahun. Mungkin untungnya jadi berkurang, tapi ya ga sampai rugi,” ujar Sofyan usai menghadiri open house di kediaman Menteri BUMN di Jakarta, Minggu (25/6/2017).
Sofyan memperkirakan pergerakan harga minyak mentah dan batubara dunia masih fluktuatif dalam beberapa bulan ke depan. Pergerakan harga kedua komoditas itu menjadi faktor utama yang mempengaruhi pendapatan perseroan terlepas dari naik atau tidaknya tarif dasar listrik.
“Sampai hari ini siapa yang tahu kan ICP turun, batubara juga turun lagi. Kalau begitu terus, ya sebenarnya kita tak perlu lakukan penyesuaian bulanan,” ujar dia.
Ia memperkirakan profitabilitas PLN dapat terkoreksi Rp1,9 triliun dengan mempertahankan tarif listrik pada seluruh golongan. “Dengan begitu makanya [laba] kami bisa turun Rp 1,9 triliun. Tapi kalau nanti ICP dan batubara juga turun, maka hitungan itu imbang lagi nantinya, ya beban keuangan itu bisa kita tahan.”
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menjamin tarif listrik untuk semua golongan dipertahankan sampai penghujung 2017. PLN sebagai perusahaan penyedia ketenagalistrikan diminta melakukan penyesuaan dengan meningkatkan efisiensi.
Jonan juga mengkaji penambahan penerima listrik subsidi 900 VA hingga 2,4 juta keluarga. Pemerintah masih mengkaji rencana itu lantaran kebijakan itu dapat membuat subsidi membengkak.