Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Terus Dilirik Pabrikan Otomotif Dunia

Dua pabrikan otomotif Ford dan Tesla berencana memperluas produksi ke China.
Ford Focus/Istimewa
Ford Focus/Istimewa

Bisnis.com, DETROIT—China terus menjadi magnet yang menarik pabrikan otomotif untuk memindahkan basis produksi ke negara ini.

Tesla misalnya sebelumnya telah menyampaikan rencana perusahaan untuk memperluas ekspansi ke China sebagai upaya mendekatkan perusahaan ke pasar terbesar di dunia. Untuk merealisasikan rencana ini, Tesla perlu menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal.

Selain Tesla, Ford juga mengumumkan rencana untuk memindahkan pusat produksi mobil jenis focus ke China pada 2019 karena penurunan harga minyak dan hubungan perdagangan kedua negara yang stabil.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/6/2017), langkah ini menunjukkan bahwa China dapat memainkan peran yang lebih besar dalam produksi kendaraan masa depan untuk pasar Amerika Utara. Ke depannya, China dapat menggantikan Meksiko sebagai sumber manufaktur berbiaya rendah.

Pergeseran pusat produksi mobil dari Meksiko ke China dijadwalkan pada pertengahan 2019. Langkah ini diambil perusahaan untuk menghemat US$500 juta.

Keputusan Ford merupakan keputusan investasi manufaktur terbesar pertama yang dibuat oleh CEO Ford Jim Hackett yang menggantikan Mark Fields pada Mei lalu.

"Diskusi tentang pergeseran produksi mobil kecil dari Meksiko ke China dimulai beberapa bulan yang lalu, di bawah arahan Fields," kata Joe Hinrichs, Presiden Operasional Global Ford.

Keputusan tersebut merupakan antisipasi dari penurunan permintaan konsumen Amerika Serikat untuk mobil kecil. Segmen ini sempat menyumbang lebih dari 50% terhadap penjualan mobil di Amerika Serikat pada 2012 dan menurun menjadi 37% pada tahun ini.

Hinrichs mengatakan mobil Focus tidak akan diproduksi lagi di pabrik Wayne, Michigan, mulai pertengahan 2018. Pabrik Wayne akan mulai membangun truk Ranger pada akhir 2018 dan SUV Bronco pada 2020.

Penjualan mobil Focus di Amerika Serikat telah turun 22% tahun ini karena harga bahan bakar yang murah. Hal ini memicu konsumen lebih memilih kendaraan yang lebih besar. Perusahaan masih merajai pasar di segmen truk pickup F-series. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper