Bisnis.com, JAKARTA— Badan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan angel Investment Network Indonesia (Angin) merilis aplikasi connector.id untuk memfasilitasi pelaku usaha rintisan dengan investor, baik bank maupun nonbank.
Hanifah, Kesubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan Deputi Akses Permodalan Bekraf mengemukakan melalui aplikasi tersebut, pencari dana atau pelaku usaha rintisan bisa mendaftarkan dirinya untuk menjadi penerima investasi dengan mencantumkan segmen usaha, kebutuhan dana, hingga pangsa pasar.
Nantinya, secara otomatis, connector.id akan menghubungkan pelaku usaha rintisan tersebut kepada calon investor yang cocok, baik dari segi segmen bisnis, kebutuhan dana, hingga prospek bisnis ke depan.
“Setelah menemukan investor yang kira-kira cocok dengan kebutuhan pelaku usaha rintisan, maka aplikasi itu akan mengarahkan kepada tim offline,” ujarnya kepada Bisnis.
Sebelumnya, Angin juga berkomitmen untuk memacu investasinya hingga US$4 juta, atau dua kali lipat dari porsi investasi yang dikucurkan selama ini untuk menanamkan modal bagi usaha rintisan
."Perusahaan pembiayaan start up yakni venture capital juga tidak akan mau mengambil risiko untuk membiayai perusahaan yang baru berdiri dan skalanya kecil. Di sini lah kami hadir dengan khusus menyasar perusahaan rintisan baru," kata Shinta Kamdani, Founder Angin.
Semenjak berdiri pada 2013, Angin telah berinvestasi ke sebanyak 23 perusahaan rintisan (start up) antara lain Taralite, Qontak, Burgreens, BerryKitchen, Landmaap, dan KitaBisa.com.
Segmen yang disasarpun tercatat cukup beragam mulai dari teknologi finansial, pertanian, teknologi kebersihan, pendidikan, makanan dan minuman, serta jasa kesehatan.
Saat ini, Angin terdiri dari 46 angel investor yang memiliki pengalaman dan segmen bisnis yang berbeda. Pada tahun ini, Shinta optimistis bahwa jumlah angel investor akan bertambah 20 orang.