Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 16 JUNI: Biaya Logistik Turun 20%, Hingga Surplus Neraca Perdagangan Capai US$5,9 Miliar

Sejumlah berita yang layak menjadi perhatian pasar menjadi sorotan beberapa media massa hari ini, Jumat (16/6/2017), antara lain mengenai paket kebijakan ekonomi XV yang menyoroti biaya logistik serta laporan surplus neraca perdagangan Indonesia.
Ilustrasi kegiatan logistik/Reuters-Jason Lee
Ilustrasi kegiatan logistik/Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita yang layak menjadi perhatian pasar menjadi sorotan beberapa media massa hari ini, Jumat (16/6/2017), antara lain mengenai paket kebijakan ekonomi XV yang menyoroti biaya logistik serta laporan surplus neraca perdagangan Indonesia.

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Biaya Logistik Turun 20%. Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi ke-15 yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan usaha dan daya saing penyedia jasa logistik nasional. Paket ekonomi XV ini diharapkan dapat memangkas biaya logistik hingga 20%. (Investor Daily)

Paket Kebijakan Ekonomi XV, Giliran Logistik. Pemerintah resmi meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XV guna mempercepat pengembangan usaha dan memperkuat daya saing penyedia jasa logistik nasional. (Bisnis Indonesia)

Surplus Neraca Perdagangan Capai US$5,9 Miliar. Badan Pusat Statistik mencatat nilai kumulatif neraca perdagangan Indonesia dari Januari hingga Mei mengalami surplus US$5,90 miliar. (Bisnis Indonesia)

7 DRR Dipertahankan, Efek Lanjutan Diantisipasi. Indonesia mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve 25 basis poin menjadi 1%–1,25% terhadap perekonomian Amerika Serikat. Adapun Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 14-15 Juni 2017 seperti diperkirakan sebelumnya tetap mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Repo Rate (7-DRR) di posisi 4,75%. (Bisnis Indonesia)

Geliat Bisnis Properti Masih Butuh Bukti. Tanda-tanda kebangkitan industri properti masih butuh banyak bukti. Pasalnya, hingga lima bulan pertama tahun ini, pra penjualan properti atau marketing sales masih malas geraknya. (Kontan)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper