Bisnis.com, TANGGAMUS -- PT Pertamina Geothermal Energy telah menyelesaikan pengeboran 23 sumur panas bumi untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 3 dan Unit 4.
Ke-23 sumur tersebut terdiri dari dua sumur eksplorasi dan 21 sumur pengembangan. Jika dirinci kembali, dari 21 sumur tersebut sebanyak 15 di antaranya merupakan sumur produksi dan enam sumur injeksi.
PLTP Ulubelu Unit 3 dan 4 berkapasitas 2x55 MW dan dibangun dengan nilai investasi US$397 juta. PLTP Ulubelu Unit 3 telah beroperasi secara komersial pada Juli 2016, sedangkan Unit 4 pada Maret 2017.
Kedua unit tersebut melengkapi PLTP Ulubelu Unit 1 dan Unit 2 yang sudah lebih dulu beroperasi pada 2012. Dengan demikian, secara total PLTP Ulubelu memiliki kapasitas 4x55 MW. Listrik yang dihasilkan langsung disalurkan ke PT PLN (Persero).
GM Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Ulubelu Dirgo Rahayu mengatakan keempat unit ini memasok 25% pasokan listrik Lampung.
"PLTP Ulubelu Unit 3 dan Unit 4 berkapasitas 2x55 MW telah dioperasikan oleh PGE untuk memperkuat pasokan listrik nasional, khususnya di kawasan Sumatra. Ini merupakan wujud konkrit kontribusi Pertamina dalam memanfaatkan energi baru terbarukan," ujar Dirgo, Jumat (16/6/2017).
Baca Juga
Saat ini, PLTP Ulubelu memiliki 50 sumur. Dirgo mengungkapkan pihaknya berencana melakukan pengeboran atas dua sumur lagi pada akhir tahun ini.
Secara keseluruhan, PGE mengklaim telah menyumbang 35% dari total wilayah kerja panas bumi yang sudah berproduksi di Indonesia yang mencapai 1.600 MW. Pada 2025, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu ditargetkan berkontribusi hingga 2,3 GW atau 32% dari sasaran pemerintah yang sebesar 7,2 GW dalam Kebijakan Energi Nasional.