Bisnis.com, JAKARTA -- Ada suasana berbeda yang terlihat di pesisir Kelurahan Kali Baru. Cilincing, Jakarta Utara. Sekelompok remaja perempuan terlihat saling bersenda gurau sambil menikmati pemandangan sore hari, sementara remaja laki-laki asyik bermain sepeda. Di bagian lain, sepasang suami istri berjalan santai dengan anak kecilnya.
Dio, remaja warga RW 1 Kelurahan Kali Baru, barangkali tak pernah menyangka bisa menyalurkan hobinya bersepeda gaya bebas (freestyle) di atas tanggul pantai. Maklum, kawasan nelayan yang menjadi tempatnya tinggal adalah daerah rawan banjir yang tak memiliki ruang rekreasi bagi anak muda.
Bila ingin menyalurkan hobinya, dia harus pergi ke Kemayoran. Namun, kali itu Dio terlihat senang mengajak kawan-kawannya bersepeda di atas tanggul pantai.
“Begini saja sudah bagus, mungkin kalau [proyeknya] sudah jadi, akan lebih bagus lagi. Daerah sini kurang tempat rekreasi, kalau mau main harus ke luar Cilincing,” ujarnya.
Menurut Dio, terakhir kali dirinya merasakan banjir pada tiga tahun lalu, ketika air laut sedang pasang. Namun, ancaman banjir tersebut menyurut seiring dengan pembangunan tanggul pengaman pantai sepanjang 2,2 kilometer yang merupakan bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap II Paket 2 yang membentang sejak muara Cakung sampai dengan ujung Pulau New Priok Container Terminal One (NPCT) 1.
Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan tanggul pengaman pantai tahap II sepanjang 4,5 kilometer yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Paket pertama proyek ini sepanjang 2,3 kilometer berada di Muara Baru, Penjaringan dengan nilai kontrak Rp379 miliar, dengan kontraktor pelaksana Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita Karya (Persero) Tbk—PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Ilham Dwi Firmansyah, Direksi Pekerjaan Paket 2 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, setiap harinya puluhan warga mendatangi tanggul pengaman pantai untuk rekreasi bersama keluarga pada sore hari.
Warga sekitar mengunjungi lokasi proyek di STA 1450 hingga STA 1550 sepanjang 100 meter yang telah dibangun tanggul pantai beserta dindingnya, yang menjadi mockup atau contoh proyek ini kepada warga. Demi alasan keamanan, pihak kontraktor selalu mendata jumlah warga yang berkunjung ke lokasi proyek.
“Tujuannya sebagai dummy, jadi orang bisa melihat kurang lebih seperti ini akhir dari pekerjaan kita,” ujarnya.
Menurut Firmansyah, secara umum progres fisik proyek ini telah mencapai 43,7% per 4 Juni 2017, lebih maju daripada target yang dicanangkan yaitu 40% atau terbangun sepanjang 1.147 meter dari total 2.200 meter.
Sejauh ini, kontraktor yang terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya dan PT SAC Nusantara dengan nilai kontrak sebesar Rp405 miliar itu telah melakukan pengadaan tiang pancang (spun pile) sebanyak 838 batang, sebanyak 825 batang di antaranya telah dipasang di sisi laut. Proses pemancangan seluruh tiang ini ditargetkan tuntas pada akhir tahun 2017, sementara keseluruhan proyek ditargetkan tuntas pada 2018.
Sejauh ini, pihaknya mengaku tidak menemukan kendala berarti dalam melakukan pekerjaan fisik, mengingat proyek ini tidak memerlukan pembebasan lahan atau merelokasi rumah warga. Area kerja proyek yang meliputi Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Cilincing, dan Kecamatan Cilincing ini hanya berbatasan langsung dengan area bersandarnya kapal-kapal nelayan setempat.
Kementerian PUPR melalui Balai Pantai Kementerian PUPR berencana membuat dermaga apung sebagai proyek percontohan untuk memfasilitasi area sandaran kapal yang kini terhalangi tanggul pengaman pantai. Namun, dermaga apung tersebut hanya mencakup sebagian area nelayan saja.
“Kita juga melakukan penataan kawasan terutama di wilayah RW 14 dan 13 yang agak kotor dan kumuh karena tempatnya orang melakukan pembakaran kerang sehingga suka timbul bau tak sedap, dan drainasenya juga kurang baik,” jelas Ilham.
Selain memiliki fungsi penataan kawasan, dia menuturkan pembangunan tanggul pengaman pantai ini bertujuan melindungi area sekitar dari banjir rob, sekaligus melindungi Jakarta dari penurunan muka tanah.
Di samping itu, nyatanya keberadaan proyek yang masih berjalan ini, telah memberikan manfaat langsung bagi warga sekitar.