Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Pasokan, Pabrikan Peledak Fokus Ekspor

Pabrikan bahan peledak merasa tidak diperlakukan sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Kelebihan pasokan di dalam negeri dan praktek dumping China di pasar domestik membuat pabrikan mendorong produknya ke pasar ekspor.
Anopril, peledak produksi PT Kaltim Nitrate Indonesia/Bisnis
Anopril, peledak produksi PT Kaltim Nitrate Indonesia/Bisnis

JAKARTA—Pabrikan bahan peledak merasa tidak diperlakukan sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Kelebihan pasokan di dalam negeri dan praktek dumping China di pasar domestik membuat pabrikan mendorong produknya ke pasar ekspor.

Direktur Utama PT Kaltim Nitrate Indonesia Antung Pandoyo menyatakan sudah saatnya bagi pemerintah untuk mengenakan bea masuk terhadap ammonium nitrate. “Pasokan di dalam negeri saja sudah overcapacity. Penetapan bea masuk harusnya mulai dilakukan,” ujar dia kepada Bisnis, Sabtu (3/6).

Badan Pusat Statistik mencatat adanya lonjakan ekspor bahan peledak pada April 2017 sebesar 41% menjadi senilai US$1 juta. Ekspor ammonium nitrate pada bulan sebelumnya senilai US$720 ribu.

Secara kumulatif ekspor bahan peledak naik 14,13% menjadi US$3,2 juta pada Januari—April 2017. Nilai ekspor bahan peledak pada periode yang sama tahun lalu senilai US$2,8 juta.

Negara tujuan ekspor umumnya juga merupakan negara negara berbasis komoditas tambang, seperti Papua New Guinea, Filipina, Malaysia, dan Australia.

Antung berharap pemerintah mengutamakan penyerapan produk di dalam negeri ketimbang mempertahankan keran impor ammonium nitrate. Sebab pabrikan menanggung biaya lebih dengan mengekspor ketimbang menyalurkan permintaan domestik. Terlebih, pertambangan domestik sebagai sektor yang menyerap bahan peledak tengah rebound dari kondisi kritis.

“Dengan tambang membaik, demand juga naik. Industri domestik mampu memasok seluruh kebutuhan domestik, jadi sayang kalau yang menyerap justru barang impor,” ujar dia.

Permintaan domestik terhadap ammonium nitrate pada tahun lalu mencapai 370.000 ton. Adapun kapasitas produksi nasional ammonium nitrate melampaui 510.000 ton. Konsumsi tertinggi terjadi saat ledakan komoditas pada 2012. Ketika itu, permintaan terhadap bahan peledak melebihi kapasitas produksi nasional, yaitu mencapai 530.000 ton. Konsumsi bahan peledak pada tahun ini diperkirakan meningkat 10% seiring dengan perbaikan harga komoditas tambang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper