Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi dan peristiwa telah terjadi pada minggu ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (30/5/2017), mengemukakan pasar masih menunggu sejumlah data ekonomi yang dirilis pekan ini.
Peristiwa sebelumnya
- Pertumbuhan Tiongkok ganggu stabilitas. Moody's menurunkan peringkat kredit Tiongkok dari Aa3 menjadi A1.
- Data AS belum solid. U. of Mich. Sentiment AS Mei17 turun ke 97,1 dari 97,7. Markit US Manufacturing PMI turun ke 52,5 dari 52,8 di Mei17. Pertumbuhan PDB AS 1Q17 direvisi naik ke 1,2% YoY dari 0,7% YoY.
- Dukungan untuk harga minyak. OPEC dan Rusia sepakat memperpanjang periode pemangkasan produksi minyak hingga Mar18.
- Kebutuhan impor naik. PT Pertamina memprediksi konsumsi avtur pada Lebaran 2017 meningkat 6% dari rata-rata harian. Bulog mengatakan, pengapalan pertama daging kerbau beku asal India dijadwalkan pekan pertama Jul17 sebanyak 10 ribu ton.
- Isu keamanan ancam stabilitas. Kelompok ISIS mengklaim bertanggungjawab atas ledakan bom di Kampung Melayu.
- Tekanan inflasi masih naik. BI memperkirakan inflasi Mei17 berada di 0,37% MoM atau 4,31% YoY.
- Fiskal terus membaik. Realisasi penerimaan bea dan cukai capai Rp 42 triliun hingga 24 Mei17, tumbuh 15,3% YoY atau 21,9% dari target.
Peristiwa penting mendatang
- PCE Deflator AS dirilis Selasa malam diperkirakan turun ke 1,7% YoY.
- Consumer confidence index AS dirilis Selasa diperkirakan turun.
- Manufacturing PMI Tiongkok ditunggu Rabu pagi diperkirakan turun.
- ADP employment AS ditunggu Kamis malam diperkirakan naik.
- Manufacturing PMI Indonesia dirilis Jum’at diperkirakan membaik
- Inflasi Indonesia dirilis Jumat siang diperkirakan naik ke 4,37% YoY.
- Pertambahan non-farm payrolls AS dirilis Jum’at diperkirakan turun.