Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PABRIK SEMEN REMBANG: Semen Indonesia Perkirakan Akan Ada Tambahan 1 Juta Ton

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memperkirakan adanya penambahan produksi semen sebesar 1 juta ton pada tahun ini apabila operasional pabrik di Rembang dapat dimulai pada Juli 2017.

Bisnis.com, SURABAYA—PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memperkirakan adanya penambahan produksi semen sebesar 1 juta ton pada tahun ini apabila operasional pabrik di Rembang dapat dimulai pada Juli 2017.

Agung Wiharto, Corporate Secretary Semen Indonesia, mengatakan pabrik Rembang sejatinya sudah mulai beroperasi sejak tahun lalu, namun masih dalam tahap percobaan dan semen produksinya hanya masuk ke proyek. Pihaknya berharap pada bulan ketujuh tahun ini dapat mulai beroperasi secara komersial, sembari menunggu penelitian lebih lanjut dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait wilayah penambangan.

“Kami punya 14 juta ton di Tuban, kalau ada tambahan dari Pabrik Rembang yang kapasitasnya tiga juta ton, ya tahun ini kira-kira satu juta lah karena pabrik baru beroperasi mulai pertengahan tahun dan itu pabrik baru. Kalau separuh total produksinya 1,5 juta ton, diambil 70%, bisa nambah satu juta ton,” katanya di Surabaya, Jumat (26/5/2017).

Saat ini, Agung menuturkan pabrik Rembang beroperasi dengan bahan baku yang tidak diambil dari kawasan cekungan air tanah (CAT) Watuputih karena perseroan tidak boleh menambang sampai ada penelitian lebih lanjut dari Kementerian ESDM untuk memastikan kawasan tersebut layak untuk ditambang dan apakah masuk ke kawasan karst atau tidak.

Untuk sementara ini, bahan baku diambil dari Tuban dan sekitarnya, di mana perseroan tidak dilarang untuk menambangnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengatakan terkait hasil tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Semen Indonesia mendukung untuk dilakukan kajian lanjutan yang lebih ilmiah, termasuk batasan fisiografi zona Kendeng, zona Randublatung, dan zona Rembang.

Demikian juga kesesuaian antara desk study (berdasarkan data sekunder) dengan fakta-fakta di lapangan, termasuk fakta dampak lingkungan terhadap kegiatan penambangan di sejumlah CAT lain di seluruh Indonesia yang telah ditambang selama puluhan tahun.

Rizkan juga menyarankan agar tim KLHS menambah dua hingga tiga pakar geologi karst karena ciri-ciri karst, baik eksokarst maupun endokarst, dan keberlangsungan ketersediaan air tanah menjadi kunci utama dalam kajian lanjutan ini.

Hingga saat ini, pabrik semen Rembang disebutkan telah memenuhi sekitar 35 perizinan dan mematuhi semua aturan dan regulasi terkait yang berlaku dan sudah siap beroperasi. Sebagai informasi, telah dijelaskan dalam rapat di Kantor Staf Presiden bulan lalu bahwa pabrik Rembang tetap dapat beroperasi menggunakan bahan baku tersedia sampai ada keputusan tentang kegiatan penambangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper