Bisnis.com, JAKARTA — Inovasi usaha kecil mikro dan menengah menjadi prioritas para Menteri Perdagangan anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini penting untuk mendorong usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) untuk terlibat dalam mata rantai produksi global.
“Di era perdagangan digital ini, tantangannya bagaimana UMKM dapat dibekali dengan berbagai inovasi dan teknologi sehingga dapat lebih menjangkau pasar global dan memenangkan persaingan,” kata Enggartiasto dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Mendag menilai UMKM memiliki peran penting dalam mempertahankan lapangan pekerjaan serta pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, menurutnya inovasi di sektor itu dan pemerataan ekonomi menjadi prioritas.
Enggartiasto menambahkan sejak 2013 Indonesia telah memulai prakarsa untuk mempromosikan perdagangan produk yang berkontribusi terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk menjalani amanat para pemimpin anggota APEC terkait prakarsa tersebut sebagai upaya untuk memastikan bahwa elemen masyarakat miskin yang tinggal di wilayah pedesaan ikut menikmati manfaat kerja sama perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik,” jelas Mendag.
Pertemuan Menteri Perdagangan ekonomi APEC ke-23 atau “The 23rd APEC Ministers Responsible for Trade (APEC MRT)” berlangsung di National Convention Center, Hanoi, Vietnam, 20 Mei—21 Mei 2017. Sebanyak 21 Menteri Perdagangan di kawasan Asia Pasifik anggota APEC membahas sejumlah isu terkait perdagangan, perekonomian, dan investasi.