Bisnis.com, HANOI - Kerja sama perdagangan yang dijalin oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik (APEC) telah membuahkan hasil. Setelah hampir tiga dekade, ekonomi negara di kawasan tersebut telah berkembang dengan pesat.
Negara-negara APEC telah berkontribusi terhadap 49% dari total perdagangan di dunia, dan menyumbang sekitar 60% PDB dunia. Pesatnya penguasaan pasar ini merupakan dampak dari terpangkasnya tarif ekspor impor.
Tarif rata-rata daerah di Asia Pasifik telah terpangkas dari 11% pada 1996 menjadi 5,5% pada tahun lalu. Tak hanya itu, standar pendapatan dan taraf hidup telah berhasil ditingkatkan.
"APEC menjadi pendorong ekonomi penting dan mesin pertumbuhan kawasan Asia Pasifik dan dunia. APEC memiliki populasi gabungan lebih dari 2,8 miliar orang, sekitar 40 % dari populasi dunia," kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam pembukaan pertemuan Menteri Perdagangan APEC di Hanoi, Sabtu (20/5/2017).
Menurutnya, data tersebut telah menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan yang dibangun oleh negara-negara di kawasan telah berjalan dengan efektif. Namun demikian, bentuk kerja sama tetap harus ditingkatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dia menambahkan, sejauh ini kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, reformasi kelembagaan, telah dijalankan secara komprehensif. Kerja sama untuk meningkatkan konektivitas serta rantai pasok barang dan jasa juga telah berjalan dengan baik.
"Tapi kita juga perlu memperluas kerja sama dengan daerah lain untuk memastikan peningkatan konektivitas dan pembangunan untuk semua," sambungnya.
Ekonomi Vietnam, yang bergabung dengan APEC sejak 1998 juga telah berkembang dengan pesat. Hingga saat ini, ekonomi anggota APEC telah menyumbang sekitar 78% dari total arus masuk FDI ke Vietnam, 75% dari total perdagangan barang, serta 79% dari jumlah wisatawan ke Vietnam.