Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) di bawah US$750 berimbas pada penerimaan bea keluar Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, penurunan tersebut terjadi pada bulan ini, sehingga karena di bawah US$750, otoritas kepabeanan tidak bisa menarik bea keluar dari setiap ton CPO.
“Karena turun dan dibawah angka tersebut, kami tidak bisa menarik baya keluar,” kata Heru dalam keterangan yang dikutp Bisnis, Senin (15/5/2017).
Kendati demikian, Heru menyatakan realisasi penerimaan bea keluar hingga tanggal 10 Mei kemarin sudah melampui asumsi APBN.
Berdasarkan catatan Bisnis hingga 10 Mei kemarin, total penerimaan DJBC senilai Rp34,96 triliun.
Komposisi penerimaan terbesar berasal dari cukai senilai Rp22,1 triliun, kemudian bea masuk senilai Rp11,4 triliun, dan bea keluar senilai Rp1,3 triliun.
Baca Juga
“Targetnya Rp340 miliar, namun realisasinya hampir mencapai Rp1,3 triliun. Kinerja penerimaan bea keluar tersebut didukung oleh kenaikan harga CPO,’ jelasnya.
Adapun, dari total penerimaan cukai, kontribusi paling banyak berasal dari cukai hasil tembakau senilai Rp20,5 triliun.
Sedangkan kontribusi dari objek penerimaan cukai lainnya masih jauh dibandingkan cukai dari tembakau, misalnya dari MMEA yang hanya Rp1,6 triliun.