Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROGRAM RUMAH MURAH: Pemerintah dan Pelaku Usaha Harus Ciptakan Ekosistem Perumahan

Pemerintah dan pelaku usaha diminta harus bisa membentuk ekosistem perumahan yang mampu memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah dan pelaku usaha diminta membentuk ekosistem perumahan yang mampu memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pengamat perumahan Sulis Usdoko mengatakan pembangunan rumah murah untuk MBR harus berkelanjutan dan berkesinambungan.

“Pendekatan ekosistem perumahan memerlukan pendekatan yang holistik dan sangat kompleks. Perlu perhatian khusus dari pelaku usaha dan dukungan dari pemerintah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/5/2017).

Menurutnya, mendorong percepatan rumah murah bagi MBR adalah spirit yang baik dan seharusnya ditanamkan bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders).

Namun, permasalahannya apakah para pemangku kepentingan memahami esensi siapa itu MBR? Apakah MBR diperlakukan sebagai objek atau subjek dalam pemenuhan rumah. “Inilah masalahnya konsep memandang MBR apa yang dibutuhkan dan apa yang dipikirkan mereka,” jelasnya.

Secara integratif kolaborasi antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan, perbankan sebagai lembaga mediasi dan pengembang selaku penyedia perumahan harus selalu berorientasi pada kebutuhan MBR.

Bila MBR menjadi sentral perhatian terhadap pemenuhan perumahan murah tentunya harus dipikirkan proses yang berkelanjutan atas kondisi MBR sebelum maupun sesudah mendapatkan rumah murah.

“Bagaimana kebutuhan dasar MBR terpenuhi, misalnya kebutuhan transportasi, pendidikan, kesehatan, dan kelangsungan pendapatan dalam perjalanan hidupnya. Misalnya peranan isteri yang di rumah dapat di-empowering dengan kegiatan tertentu secara komunitas,” katanya.

Sulis mengatakan jika ekosistem perumahan ini bisa diwujudkan, maka dampaknya akan sangat signifikan, di antaranya penambahan penghasilan yang akan mengurangi risiko kredit, peningkatan kualitas hidup, penambahan nilai lokasi dan kegiatan ekonomi di lingkungan perusahaan akan tercipta.

“Nilai tambah dari implementasi ekosistem ini sangat dahsyat sebagai fundamental ekonomi dan sosial bagi MBR,” katanya.

Menurut Sulis, konsep ekosistem perumahan sangat mungkin diimplementasikan di daerah industri atau sentra kegiatan ekonomi lainnya. Namun, ada tantangan yang perlu dihadapi yakni pengembang dan pemerintah daerah harus merumuskan kebijakan yang dapat mendukung implementasi pengembangan ekosistem perumahan.

“Kalau soal pendanaan bukan isu utama yang harus dikhawatirkan. Ada program Tapera yang bisa dimanfaatkan juga pendanaan dari internasional serta partisipasi dari para pengembang,” pungkas Sulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper