Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan cadangan devisa selama 5 tahun berturut-turut, hingga mencapai US$123,2 miliar per April 2017, mencerminkan surplus perdagangan yang sehat dan arus masuk portofolio.
Andri Asmoro, Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. menuturkan kenaikan cadangan devisa ini kemungkinan merupakan upaya BI untuk mempertahankan nilai tukar rupiah yang stabil. Adapun posisi cadangan devisa saat ini dinilai cukup untuk menangani risiko eksternal.
Cadangan tersebut cukup untuk membayar impor 8,9 bulan dan dapat memenuhi persyaratan minimum cadangan devisa yang ditetapkan sebesar US$92 miliar. Selain cadangan devisa, dia menilai akan lebih banyak berita positif ke depannya.
"Jumat depan BI akan mengumumkan saldo rekening giro kuartal I/2017 dan kami yakin jumlahnya akan positif," ungkapnya. Surplus perdagangan yang mencapai US$3.9 miliar pada kuartal I/2017, menurut dia bisa diterjemahkan ke dalam current account defisit sebesar -0,8% menjadi -1,0% dari PDB.
Dengan mempertimbangkan data terkini tersebut, Bank Mandiri mempertahankan posisi nilai tukar rupiah pada level Rp13.400 per dolar AS.