Bisnis.com, JAKARTA — Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) mengingatkan sejumlah daerah untuk bersiap menampung gelombang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang ditargetkan berjumlah 15 juta pada tahun ini.
Kesiapan tersebut diarahkan pada pembangunan fasilitas akomodasi berupa hotel berbintang. Belajar dari Manado yang tidak siap dalam menampung ribuan wisman asal China karena jumlah hotel yang tidak mencukupi, Ketua Asita Asnawi Baharmengatakan kerja sama antar agen perjalanan sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi keadaan itu.
“Intinya kami ini jalan sambil mempersiapkan. Persoalan di Manado lebih karena kunjungan wisman China tidak diikuti dengan penyediaaan akomodasi yang memadai akibatnya pelayanan kepada mereka tidak maksimal,” ucapnya kepada Bisnis, Senin (8/5/2017).
Sejumlah daerah misalnya Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau (Kepri), dan Sumatra Barat, dinilainya bakal menjadi destinasi yang dibidik oleh banyak agen perjalanan. Segmentasi tidak hanya didominasi oleh China, tetapi juga wisatawan muslim khususnya dari Timur Tengah.
Persoalan tersebut diakuinya membuka peluang investasi perhotelan bagi beberapa daerah di Indonesia. Meski persaingan hotel misalnya di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta sudah sangat ketat, peluang penyebaran kunjungan wisatawan ke wilayah lainnya semakin terbuka dengan pemberian visa gratis dan kerja sama pemerintah dengan aplikasi digital penyedia informasi pariwisata.
Kebutuhan wisman akan hotel berbintang cukup tinggi karena rata-rata wisman China dan Timur Tengah lebih menyukai tinggal di hotel berbintang. “Wisman China suka harga murah tapi ingin tinggal di hotel berbintang, sedangkan wisman Timur Tengah dan lainnya berani mengeluarkan uang untuk menginap di hotel berbintang,” tekannya.