Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Dinilai Belum Ciptakan Lapangan Pekerjaan Secara Konkrit

Pemerintah dinilai belum menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat meski angka pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan pada Februari 2017.
Buruh di pabrik PT Jaba Garmindo/knittingindustry.com
Buruh di pabrik PT Jaba Garmindo/knittingindustry.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dinilai belum menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat meski angka pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan pada Februari 2017.

Ekonom INDEF Enny Sri Hartati menilai turunnya TPT juga diiringi persentase penurunan pekerja penuh. Artinya, menurut dia yang terjadi bukanlah penciptaan lapangan pekerjaan baru.

“Turunnya TPT lebih banyak disebabkan masyarakat menyelesaikan masalah sendiri dengan bekerja di sektor informal atau membuka usaha,” jelas Enny kepada Bisnis, Minggu (7/5/17).

Enny menjelaskan hal tersebut dapat terlihat jelas dari laporan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akhir pekan kemarin. Penurunan angkat TPT menjadi 5,33% pada Februari 2017 dibarengi dengan peningkatan persentase pekerja di sektor informal.

BPS mencatat jumlah pekerja informal per Februari 2017 sebanyak 72,67 juta. Terjadi peningkatan dibandingkan dengan periode Agustus 2016 sebanyak 68,20 juta.

Data tersebut, sambung Enny, mengonfirmasi bahwa masyarakat lebih banyak yang beralih ke sektor informal daripada yang menjadi pekerja formal. Hal tersebut menurutnya perlu diwaspadai oleh pemerintah.

“Pengangguran terselubung bakal bertambah sehingga menggerus kemampuan konsumsi masyarakat,” jelas Enny.

Dia mengingatkan jika pemerintah tidak dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan akan mendorong penurunan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah lebih memfokuskan investasi di industri yang menyerap banyak tenaga kerja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper