Bisnis.com, MANADO -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tengah mengajukan pengadaan kapal penyangga berbobot 100 gross ton (GT) guna kepada Kementerian Kelautan & Perikanan guna menyokong kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan.
Ronald Sorongan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara mengatakan kapal penyangga dibutuhkan untuk menyerap hasil tangkapan ikan di wilayah yang jauh dari sentra pengolahan.
"Daerah kita kan kepulauan, kapal penyangga ini nanti mobile jemput bola," jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (26/4/2017).
Dia mengimbuhkan, Sulawesi Utara membutuhkan lima kapal penyangga agar hasil ikan di wilayah kepulauan bisa diserap untuk menunjang bahan baku industri pengolahan ikan.
Hingga saat ini, 57 pabrik pengolahan ikan menurut Ronald masih kekurangan bahan baku kendati moratorium alih muat tangkapan di tengah laut atau transhipment sudah dilonggarkan.
Ronald menerangkan, operasional kapal penyangga juga bakal memudahkan nelayan menjual hasil ikannya.
Baca Juga
Kapal penyangga yang dilengkapi pendingin membuat nelayan tak perlu menjual tangkapan ikan ke tempat yang jauh dari basis nelayan.
Hingga tahun berjalan, produksi ikan Sulawesi Utara mengalami sedikit peningkatan. Ronald menyebut kenaikan terutama disumbang oleh produksi nelayan kecil.
Total produksi ikan Sulawesi Utara mencapai 235.000 ton, meningkat dari tahun lalu sebear 220.000 ton.