Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumput Laut Jenis Lawi-lawi Kini Tembus Pasar Ekspor

Rumput laut jenis Caulerpa sp. alias lawi-lawi asal Sulawesi Selatan mulai menembus pasar ekspor, padahal awalnya dianggap sebagai gulma dan hanya menjadi penganan biasa masyarakat.
Nelayan rumput laut/Antara
Nelayan rumput laut/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Rumput laut jenis Caulerpa sp. alias lawi-lawi asal Sulawesi Selatan mulai menembus pasar ekspor, padahal awalnya dianggap sebagai gulma dan hanya menjadi penganan biasa masyarakat.

Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Nono Hartono mengatakan unit purifikasi instansinya bekerja sama dengan Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) telah mengekspor lawi-lawi segar ke Jepang.

“Khusus untuk Jepang saja, kebutuhan ekspor lawi-lawi minimal 500 kg per bulan dalam bentuk segar dan permintaan cenderung naik. Kami harapkan berikutnya pasar ekspor Jepang ini bisa naik minimal 10 kali lipat," katanya dalam siaran pers, Selasa (25/4/2017).

Nono yakin permintaan ekspor akan semakin banyak. Menurut dia, China, Korea Selatan, dan Filipina menyatakan ketertarikan terhadap jenis rumput laut yang juga disebut anggur laut itu.

BPBAP, tutur Nono, juga telah memfasilitasi kerja sama dengan PT Transmart Carrefour sehingga produk segar lawi-lawi kini dapat dijual di pasar modern sekelas Carrefour.

Ratte Daeng Bella, pembudidaya lawi-lawi di Takalar, mengaku pada awalnya masyarakat hanya membudidayakan jenis rumput laut Gracillaria di tambak. Namun sejak lawi-lawi diperkenalkan, masyarakat mulai beralih ke budidaya rumput laut jenis itu.

Ratte menjual lawi-lawi basah Rp150.000-Rp.250.000 per karung dan memperoleh penghasilan Rp15 juta per bulan dari lahan tambak yang dimilikinya seluas 3.200 m2.

“Rumput laut lawi-lawi telah berhasil menopang ekonomi masyarakat. Harapannya ke depan akan semakin berkembang seiring dengan permintaan pasar yang lebih luas," ujar Ratte.

Produksi rumput laut nasional dalam kurun 2011–2015 menunjukkan tren kenaikan positif dengan rata-rata pertumbuhan 22,2%. Pada 2015, volume produksi rumput laut nasional sekitar 11,2 juta ton dengan nilai Rp13,2 triliun atau naik 9,8% dari volume produksi tahun sebelumnya sebanyak 10,2 juta ton.

Indonesia sebagai bagian dari segitiga karang dunia (coral triangle) disuguhi potensi sumber daya rumput laut yang melimpah. Setidaknya ada lebih dari 550 jenis rumput laut potensial ada di perairan Indonesia, tetapi hingga kini hanya sekitar 5 jenis rumput laut bernilai ekonomis tinggi yang baru dibudidayakan secara massal, yakni Eucheuma cottoni, Gracilaria sp, Spinosum sp, Halymenia sp, dan Caulerpa sp.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan upaya optimalisasi pemanfaatan varian jenis rumput laut akan terus didorong sehingga akan mampu memberikan manfaat nilai ekonomi bagi masyarakat maupun perekonomian nasional.

“Jika dibandingkan negara produsen rumput laut di dunia, justru Indonesia memiliki keunggulan komparatif karena kita memiliki keragaman sumber daya rumput laut yang melimpah. Ini menjadi PR bersama untuk bagaimana potensi ini bisa dioptimalkan secara mandiri sehingga memberikan nilai tambah ekonomi," kata Slamet.

Dia menambahkan, dalam menghadapi tantangan persaingan perdagangan rumput laut global, maka jaminan kualitas yang sesuai standar permintaan pasar mutlak harus dipenuhi. Untuk itu, instansinya terus mendorong pemenuhan kebutuhan bibit yang berkualitas dan adaptif melalui penyediaan bibit hasil kultur jaringan yang kini telah tersebar di sentra-sentra produksi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper