Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu fokus pasar hari ini tertuju pada pertemuan Amerika Serikat (AS) dan Jepang untuk membahas sejumlah isu ekonomi dan keamanan.
Wakil Presiden AS Mike Pence yang telah mendarat di Tokyo akan meyakinkan sekutu Washington tersebut di tengah ketegangan seputar Korea Utara serta berdiplomasi untuk membuka kesempatan atas investasi infrastruktur.
Pence dijadwalkan akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Taro Aso untuk diskusi ekonomi, setelah bergabung dengan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe dalam jamuan makan siang untuk membahas isu-isu keamanan.
Kepada para awak media, Aso yang juga bertindak sebagai Menteri Keuangan, menyatakan akan mendiskusikan kerangka kerja sama ekonomi dua arah yang luas, meski tidak memberi detailnya.
Ia juga mengatakan tidak akan membahas perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan Pence. Hal senada diungkapkan seorang perwakilan Gedung Putih, yang hari ini menyatakan bahwa diskusi antara AS dan Jepang tidak akan menentukan perjanjian perdagangan bebas, meski tidak menutup kemungkinan akan berujung pada perundingan atas hal tersebut.
Pence telah mengembangkan hubungan dengan para pimpinan bisnis dan politik Jepang semasa menjabat sebagai Gubernur negara bagian Indiana, tempat bagi pabrik-pabrik Subaru, Honda, dan Toyota, serta sekitar 260 perusahaan Jepang yang mempekerjakan sekitar 60.000 penduduk.
Baca Juga
“Dalam batas-batas tertentu, kami ingin melakukan hal sama untuk Amerika Serikat apa yang telah kami lakukan untuk Indiana,” jelas seorang penasihat Gedung Putih, dikutip dari Reuters (Selasa, 18/4/2017).
Indiana merupakan negara bagian AS terbesar dalam hal investasi langsung asing per-kapita dari Jepang, termasuk pekerjaan dengan teknologi yang lebih tinggi maupun pekerjaan manufaktur dengan pembayaran yang lebih baik.
Pemerintahan Trump ingin menarik lebih banyak investasi langsung asing, mengingat adanya rencana senilai US$1 triliun untuk membangun kembali jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya di AS.
Tokyo adalah perhentian kedua dalam perjalanan Asia Wapres Pence yang berlangsung selama 10 hari. Perjalanan ini bertujuan menekankan keinginan Presiden AS Donald Trump untuk mendorong perdagangan AS di kawasan tersebut, meskipun Trump telah menarik diri dari perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP). Pence juga akan membawa misi tersebut ke perhentian selanjutnya di Jakarta dan Sydney.
“Sebagian dari perjalanan ini secara simbolisme adalah bentuk perhatian yang besar. Kami tidak berpaling dari kawasan tersebut,” tambahnya.