Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog baru menyerap sekitar 600.000 ton gabah setara beras hingga awal April 2017.
Penyerapan gabah Perum Bulog terhambat cuaca buruk yang terjadi dalam 3 bulan pertama tahun ini.
"Jika cuaca bagus, kami berharap bisa menyerap 30.000 ton setara beras per hari," ujar Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Senin.
Namun, sambungnya, akibat cuaca buruk rata-rata penyerapan Bulog saat ini 19.000 ton -20.000 ton setara beras per hari.
Dia menjelaskan, Bulog harus selektif dalam melakukan penyerapan karena banyak gabah yang kualitasnya rendah, bahkan rusak akibat hujan yang berkepanjangan.
Pada tahun ini, kata Djarot, Bulog menargetkan bisa menyerap 3,7 juta ton setara beras.
Pemerintah mengharapkan Bulog dapat menyerap 4 juta ton pada tahun ini. Target itu lebih tinggi dari target Bulog yang hanya 3,7 juta ton.
Sampai saat ini, ujar Djarot, stok beras di gudang Bulog mencapai 2 juta ton.
"Kami optimistis pada semester pertama tahun ini Bulog dapat menyerap 60% dari target sepanjang tahun ini."
Dia berharap penyerapan tersebut bisa terus meningkat mengingat panen raya masih berlangsung sampai Mei 2017.
Menurut Djarot, Bulog saat ini mengalami kesulitan dalam mempercepat penyerapan karena banyak gabah yang kualitasnya tidak bagus.
"Bulog tetap selektif dalam menyerap gabah, karena berpotensi menimbulkan kerugian, jika gabah yang diserap kualitasnya tidak sesuai dengan standar yang ditentukan."