Bisnis.com, DENPASAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak investor yang tergabung dalam keanggotaan Islamic Development Bank (IDB) untuk menempatkan dananya ke Indonesia dalam bentuk investasi langsung.
Wapres mengatakan pemerintah ingin membidik investor dari negara Islam untuk masuk ke investasi langsung, atau tidak hanya berinvestasi di pasar modal saja.
"Karena itu harapannya ialah mereka mengalihkan ke investasi langsung. Selama ini kan banyak mereka investasi saja di saham, obligasi," katanya, sebelum membuka The 3rd Islamic Development Bank (IDB) Member Countries Sovereign Investment Forum di Bali, Senin (10/4/2017).
Selain itu, Kalla mengharapkan acara ini dapat menghasilkan kesepakatan investasi lanjutan serta sebagai bentuk promosi investasi antar negara yang tergabung dalam keanggotaan IDB.
"Ini kesempatan, dunia berubah khususnya untuk negara Islam. Kita berusaha agar masuknya investasi bukan hanya dari negara-negara Eropa," jelasnya.
Dia mencontohkan investasi langsung yang dimaksud salah satunya ke proyek infrastruktur, yang saat ini sedang digenjot pemerintah.
IDB telah mendanai berbagai pembangunan di sejumlah negara sejak didirikan pada tahun 1975.
Sampai akhir 2016, sejumlah proyek pembangunan yang didanai bernilai US$127,3 miliar. Dari jumlah itu, pembiayaan untuk sektor infrastruktur sekitar 53,3%, sektor pertanian 10,7%, dan sektor pendidikan dan kesehatan 9,3%.
IDB juga telah membiayai sejumlah proyek dengan menggunakan model PPP dengan sekitar USD3,4 miliar selama tahun lalu.