Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusun Aset BMN Diminta Segera Diserahterimakan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengimbau agar hasil pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) serta rumah khusus (Rusus) yang telah selesai dibangun sebisa mungkin harus segera dihuni oleh para penerima manfaat seperti masyarakat yang membutuhkan rumah serta dialih status kepemilikan Barang Milik Negara (BMN).
Sejumlah bocah bermain ayunan di Rusun Daan Mogot, Jakarta, Jumat (3/3)./Antara-Muhammad Adimaja
Sejumlah bocah bermain ayunan di Rusun Daan Mogot, Jakarta, Jumat (3/3)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengimbau agar hasil pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) serta rumah khusus (Rusus) yang telah selesai dibangun sebisa mungkin harus segera dihuni oleh para penerima manfaat seperti masyarakat yang membutuhkan rumah serta dialih status kepemilikan Barang Milik Negara (BMN).

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan untuk itu, berbagai persyaratan penghunian seperti ketersediaan listrik, air dan meubelair serta data pendukung alih status BMN harus segera dipenuhi sehingga proses serah terima aset BMN bisa segera dilakukan dan tidak membebani biaya pemeliharaan dari pemerintah.

Dia menuturkan dulunya pembangunan Rusunawa maupun rumah khusus yang menggunakan dana dari APBN sebisa mungkin harus membawa manfaat kepada masyarakat. Oleh karena itu, bangunan yang dibangun harus memenuhi syarat fungsi maupun administrasi yang lengkap seperti sertifikat bangunan maupun IMB sehingga mempermudah dalam proses serah terima asetnya nanti.

Terkait dengan proses serah terima aset bangunan vertikal tersebut, Syarif juga meminta agar penerima bantuan seperti Kementerian/ Lembaga, serta pemerintah daerah mupun perguruan tinggi dan pondok pesantren bisa segera memenuhi persyaratan proses serah terima aset pemerintah tersebut.

“Kami juga berharap dari tarif sewa Rusunawa yang ditarik dari setiap penghuni bisa dimanfaatkan untuk memelihara bangunan yang ada. Masukan dari penerima bantuan terhadap kondisi Rusunawa yang ada juga kami terima sehingga ke depan bangunan tersebut bisa lebih diptimalkan dalam rangka penyediaan perumahan yang layak bagi masyarakat,” katanya melalui siaran pers Jumat (31/3)

Dia menuturkan dulunya pemerintah hanya membangun bangunan Rusunawa saja dan penyediaan listrik dan airnya serta fasilitas pendukungnya seperti meubelairnya diserahkan kepada pemohon bantuan, dan itu menyebabkan banyak Rusunawa yang belum berfungsi secara maksimal.

“Oleh karena itu, saat ini kami telah membangun Rusunawa dan Rusus lengkap dengan listrik, air bersih dan parasarana pendukungnya sehingga bisa segera dihuni,” terangnya.

Kementerian PUPR, imbuhnya, juga siap merevitalisasi bangunan Rusunawa yang mengalami kerusakan bangunan. Namun demikian, dengan keterbatasan dana yang tersedia tentunya tidak semua Rusunawa yang rusak bisa direvitalisasi.

“Tentu saja dalam memperbaiki bangunan tidak semudah membangun Rusunawa baru. Perlu di deteksi dan dihitung kerusakan bangunan yang ada. Tahun ini sekitar 113 Rusunawa sudah diperbaiki sehingga masyarakat bisa segera menghuninya,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper