Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian tengah berupaya menggandeng Japan External Trade Organizatrion (Jetro) untuk meningkatkan kerjasama di sektor industri kecil dan menengah (IKM).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan dengan kerjasama tersebut, pemerintah ingin mendorong pelaku IKM Jepang untuk bermitra dengan pengusaha nasional. Untuk itu, upaya promosi di Negeri Matahari Terbit akan terus ditingkatkan.
“Selain memacu investasi perusahaan besar Jepang di Indonesia, kami juga mendorong IKM Jepang dapat bermitra dnegan pengusaha nasional. Kerjasama itu juga sesuai program pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan nasional,” jelas Airlangga melalui keterangan resmi, Rabu (22/3).
Airlangga menyebut pemerintah ingin menjaha konsistensi IKM yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pada 2016, nilai tambah IKM tercatat Rp520 triliun atau naik 18,3% dari capaian 2015 lalu.
Menurutnya, ada banyak lini industri yang potensial untuk menggaet investor asal Jepang seperti sektor komponen, pengemasan, tekstil, dan animasi. Sektor-sektor ini telah banyak dikembangkan oleh pelaku IKM nasional.
Selain di sektor IKM, Airlangga juga tengah berupaya menggandeng Jepang untuk dapat terlibat dalam pengembangan program vokasional Tanah Air, melalui perusahaan-perusahaan negara itu yang beroperasi di Indonesia.
“Kami sendiri telah melakukan kerja sama dengan Jepang melalui MoU antara SMTI Yogyakarta dengan National Institute of Technology, Akashi College, Akashi City, Hyogo, Jepang,” ujar Airlangga.
MoU tersebut ditandatangani pada bulan Juli 2016, yang menekankan adanya pertukaran pengajar, siswa, serta kursus pendek.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif menyampaikan Jepang merupakan mitra strategis Indonesia di berbagai sektor.
Menurutnya, peringatan 60 tahun hubungan diplomasi Indonesia-Jepang dapat menjadi momentum peningkatan kerjasama.
“Momentum itu dinilai tepat untuk meningkatkan kerjasama yang strategis di bidang ekonomi khususnya di sektor industri,” kata Arifin.
Kemenperin mencatat penambahan tenaga kerja sektor IKM diperkirakan mencapai 400.000 orang.
Sedangkan, jumlah IKM ditargetkan sebanyak 182.000 unit sehingga total akan menjadi 4,03 juta pada tahun 2017 atau meningkat 4,7% dari 3,85 juta tahun 2016.