Bisnis.com, JAKARTA - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia siap merampungkan pembangunan menara pemantau di Bandara Kertajati Majalengka dengan nilai investasi Rp58,3 miliar pada Juli 2017.
Wisnu Darjono, Direktur Operasi Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/AirNav Indonesia), mengatakan investasi sebesar Rp58,3 miliar tersebut sudah termasuk dengan tower set.
“Kami perkirakan kalau untuk tower-nya saja Juni 2017 bisa dikejar. Tapi, kalau termasuk dengan tower set-nya, mungkin Juli 2017. Kami akan kejar terus,” katanya di Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Wisnu menjelaskan, kebutuhan fasilitas navigasi penerbangan memang harus dipenuhi lebih dulu sebelum mulai mengoperasikan bandara. Apalagi, Bandara Kertajati ditargetkan mulai beroperasi pada 2018.
Setelah pembangunan menara pemantau itu rampung, AirNav akan mempersiapkan fasilitas penunjang navigasi penerbangan lainnya. Rencananya, seluruh fasilitas navigasi penerbangan akan selesai pada akhir 2017.
“Nah baru pada Januari 2018, kami mulai melakukan sejumlah trial mulai dari komunikasi, koordinasi dan lain sebagainya. Tentu saja, kami juga akan melibatkan pengelola bandara dan maskapai,” tuturnya.
Baca Juga
AirNav juga bakal berkoordinasi dengan Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan terkait dengan sertifikasi. Asal tahu saja, AirNav harus mengantongi sertifikasi fasilitas dan pelayanan navigasi, sebelum beroperasi di Kertajati.