Bisnis.com, JAKARTA—Perbaikan terhadap Balai Latihan Kerja atau BLK berhasil meningkatkan serapan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan industri, karena memiliki keahlian yang dibutuhkan di dunia kerja.
Bambang Satrio Lelono, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas di Kementerian Ketenagakerjaan, mengatakan saat ini serapan tenaga kerja yang dilatih di BLK telah mencapai 70% hingga 80%.
“Rata-rata serapan tenaga kerja yang dilatih BLK mencapai 70% hingga 80%,” katanya, Jumat (10/3/2017).
Bambang menuturkan peningkatan serapan tenaga kerja yang dilatih di BLK tersebut dikarenakan reorientasi, revitalisasi, dan rebranding yang dilakukan terhadap lembaga tersebut, sehingga tenaga kerja yang mengikuti pelatihan memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri.
Apalagi, saat ini BLK juga memberikan sertifikasi kepada tenaga kerja yang mengikuti pelatihan, sehingga industri tidak perlu meragukan keterampilan yang dimilikinya. Sertifikasi itu juga merupakan salah satu keunggulan BLK dalan menyiapkan tenaga kerja yang terampil.
Bahkan, saat ini BLK menyediakan berbagai kejuruan, seperti teknik informatika, bisnis manajemen, teknik manufaktur, teknik las, teknik listrik, teknik otomotif, refrigeration, tata busana, garmen apparek, bangunan, elektronik, dan lainnya.
Untuk mengikuti program BLK, masyarakat cukup menunjukkan copy ijazah, kartu tanda penduduk, foto, dan formulir pendaftaran yang telah diisi.