Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTEMUAN IORA: Pengusaha Dorong Pemerintah Susun Kerjasama Prioritas

Pemerintah didorong agresif mengusung kerjasama sektor maritim pada negara-negara yang juga merupakan anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Assocition/IORA) untuk dapat meraup peluang nilai tambah dari sektor tersebut.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menunggu kedatangan para kepala negara dan pemerintahan disela-sela KTT IORA 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3)./Antara-Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menunggu kedatangan para kepala negara dan pemerintahan disela-sela KTT IORA 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3)./Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah didorong agresif mengusung kerjasama sektor maritim pada negara-negara yang juga merupakan anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Assocition/IORA) untuk dapat meraup peluang nilai tambah dari sektor tersebut.

Negara-negara anggora IORA yang mengusung Blue Economy atau perluasan pemanfaatan sektor kelautan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi. Blue Economy sendiri dicetuskan pada pertemuan organisasi tersebut pada 2014 lalu.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengemukakan meski organisasi tersebut sudah berdiri selama 20 tahun, negara anggota IORA belum memiliki terobosan signifikan terkait pengembangan bisnis dan investasi di sektor maritim.

“Untuk sektor maritime baik industri perkapalan, industri pengolahan ikan, belum ada hal signifikan. Untuk dapat megusung kerjasama ini, pemerintah harus susun prioritasnya baik jangka pendek, menengah, dan panjang,” kata Yugi di Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Menurutnya, konsep Blue Economy yang dicetuskan pertama kali oleh India berorientasi pada implementasi bisnis yang mengedepankan aspek keberlanjutan dan zero waste.

Selain sektor maritim, Yudi menyebut selama ini negara-negara IORA juga sudah menjadi sasaran pasar industri Tanah Air seperti industri makanan dan minuman (mamin). Dia menggarisbwahi di Afrika Selatan misalnya, ada beberapa pabrik mamin milik perusahaan asal Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartato usai pertemuan IORA menyebut banyak peluang yang selama ini belum tergarap antara Indonesia dengan negara-negara IORA. Padahal, negara yang tergabung dalam IORA merupakan pasar nonkonvensional yang sangat potensial untuk dijajaki.

Terkait Blue Economy, dia menyebut ada beberapa peluang yang dapat dikerjasamakan untuk sektor industri yaitu perikanan dan kelautan, logistik kelautan, teknologi kelautan, pariwisata, perkapalan, dan industri pengolahan hasil laut. Sejauh ini, peluang kerjasama di sektor-sektor industri tersebut belum digarap dengan optimal.

“Peningkatan akses pasar dengan negara-negara anggota IORA yang sebagian besarnya merupakan pasar non-tradisional dapat dilakukan melalui kerangka kerjasama bilateral supply chain," tutur Airlangga.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper