Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pendidikan Keterampilan Perlu Ditambah

Program Manager International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) Siti Khoirun Nikmah mendorong pemerintah agar menambah anggaran untuk penyelenggaraan pendidikan keterampilan dan program pemagangan. Hal itu menurutnya sejalan dengan misi pemerintah untuk mengurangi ketimpangannn
Ilustrasi./.Antara-Nyoman Budhiana
Ilustrasi./.Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA — Program Manager International NGO Forum on Indonesia Development (INFID)  Siti Khoirun Nikmah mendorong pemerintah agar menambah anggaran untuk penyelenggaraan pendidikan keterampilan dan program pemagangan. Hal itu menurutnya sejalan dengan misi pemerintah untuk mengurangi ketimpangan.

“Banyak pekerja kita [Indonesia] dengan pendidikan rendah tidak bisa mengembangkan keterampilan mereka karena akses terhadap pelatihan kerja terbatas,” ujar Siti kepada Bisnis.com, Kamis (23/2/2017).

Dalam laporan bertajuk “Menuju Indonesia Setara” yang dirilis Oxfam dan INFID pada Kamis (23/2/2017), menyebutkan sejumlah langkah yang harus diambil pemerintah untuk mengurangi ketimpangan di Tanah Air. Salah satu langkah yang harus ditempuh yakni terkait bidang ketenagakerjaan.

Laporan itu merekomendasikan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan pajak sebagai sumber pembiayaan untuk memastikan bahwa 10%—20% dari anggaran pendidikan dipakai untuk pendidikan dan pelatihan kejuruan, tanpa mengurangi kualitas, efektivitas, dan akses terhadap pelatihan kerja dan pendidikan formal. Selain itu, diperlukan adanya koordinasi lintas kementerian.

“Program pelatihan kerja harus dikembangkan dan dilakukan dengan bekerjasama di antara berbagai kementerian - seperti Ketenagakerjaan, Kelautan dan Perikanan, Pembangunan Desa, Transportasi, Industri, dan Pertanian serta pihak industri untuk memastikan keterampilan kerja yang relevan,” ujar rekomendasi dalam laporan tersebut.

Siti menambahkan saat ini pemerintah masih terfokus terhadap pendidikan formal. Padahal menurutnya pendidikan formal memiliki sejumlah batasan seperti umur dan mensyaratkan jenjang pendidikan tertentu. 

Akibatnya, sambungnya, masyarakat yang telah melewati batasan umur untuk mengikuti pendidikan formal tak dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu, dia menegaskan peran lembaga pelatihan kerja menjadi vital agar kesempatan yang dimiliki oleh masyarakat menjadi setara.

“Inti dari peningkatan anggaran untuk penyelanggaran pendidikan berbasis keterampilan agar akses masyarakat dalam meningkatkan kapasitas mereka menjadi semakin terbuka lebar,” imbuh Siti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper