Bisnis.com, DENPASAR--Sistem navigasi dan komunikasi pelayaran internasional perlahan-lahan mulai beralih menggunakan teknologi digital.
Tuncay Cehreli, Chairman of International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA) mengatakan, saat ini aturan baku soal komunikasi digital di dunia pelayaran belum ada.
Namun, seiring kemajuan teknologi, penggunaan teknologi digital mau tidak mau harus diadaptasi termasuk dalam dunia navigasi.
"Memang belum ada aturan baku soal itu, tapi suatu saat digital communication akan dipakai," katanya dalam konferensi pers Workshop on Common Phraseology and Procedures for Vessel Traffic Service Communication di Denpasar, Senin (20/2/2017).
Dia mengibaratkan komunikasi digital dalam pelayaran seperti perkembangan telepon seluler.
Jika dahulu hanya sebatas alat komunikasi via suara dan teks, berkat teknologi digital penggunaan telepon seluler semakin luas.
Menurutnya, teknologi digital juga akan memangkas banyak biaya yang selama ini membebani bisnis pelayaran.
Salah satunya adalah jalur komunikasi via satelit yang dianggap terlampau mahal.
Nantinya, bakal ada semacam pusat data atau big data yang menggunakan teknologi komputasi awan (cloud).
Dengan sistem ini semua pihak yang berkepentingan dengan navigasi laut akan bisa mengakses pusat data tersebut.
Dengan demikian semua pihak bisa saling bekerja sama dengan konsep yang sama sehingga proses komunikasi bisa lebih mudah dan efisien.
Sistem ini nantinya tidak hanya memudahkan komunikasi antar kapal yang sedang berlayar, tetapi juga antara kapal dengan pemandu di darat (on shore).