Bisnis.com,JAKARTA – Sejumlah sentimen dari dalam negeri turut memengaruhi pergerakan pasar saham pada perdagangan Jumat (10/2/2017).
Berikut sentimen pasar hari ini:
IUPK Freeport. Pemerintah memastikan akan menerbitkan Izin Usaha Pertambangan Khusus atau IUPK bagi PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai upaya untuk memberikan kepastian berinvestasi. (Bisnis Indonesia)
Pembangunan Luar Jawa. Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejak 2015 dinilai belum efektif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi terutama di luar Jawa, padahal Kabinet Kerja selalu mengagungkan pembangunan dari ‘pinggiran’. (Bisnis Indonesia)
Instrumen Moneter. Bank Indonesia siap mengaktifkan instrumen operasi moneter repurchase agreement (repo) ber tenor fleksibel untuk meredam liquidity shock di perbankan akibat kondisi eksternal yang cenderung tidak pasti pada tahun ini. (Bisnis Indonesia)
Cost of Fund Obligasi. Keputusan Moody’s Investors Service memperbaiki outlook sovereign credit rating Indonesia menjadi positif bakal membuat yield surat utang melemah terbatas, sekaligus berpotensi menekan cost of fund pemerintah dan korporasi. (Bisnis Indonesia)
Capital Inflow. Aliran modal asing ke pasar keuangan maupun sektor riil (foreign direct investment ) tahun ini diperkirakan tetap deras, meski ada risiko kenaikan suku bunga bank sentral AS dan dinamika pilkada serentak di Indonesia. Total capital inflowdi pasar surat berharga negara, saham, dan obligasi korporasi tahun ini diproyeksikan meningkat dari tahun lalu yang diperkirakan Rp 126 triliun. Pada Kamis (9/2), asing mencatatkan net buy saham Rp 422,6 miliar di Bursa Efek Indonesia, sehingga mendorong IHSG naik 0,2% ke 5.372. (Investor Daily)
Lelang SUN. Pemerintah akan melelang lima seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) pada 14 Februari 2017 guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan, jumlah indikatif SUN yang dilelang sebesar Rp 15 triliun dengan target maksimal yang dimenangkan Rp 22,5 triliun. (Investor Daily)