Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Motif Impor KTP Diduga Pencucian Uang

Bea dan Cukai menduga ada motif pencucian uang dalam impor KTP dan NPWP dari Kamboja.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Bea dan Cukai menduga ada motif pencucian uang dalam impor KTP dan NPWP dari Kamboja.

Dirjen Bea dan Cukai menegaskan pihaknya tengah berkoordinasi intensif untuk mengetahui motif dari pengiriman barang-barang tersebut.

Kalau melihat ada KTP, NPWP, Buku Tabungan, dan Kartu ATM, dia menambahkan pihaknya menduga pengiriman ini terkait dengan rencana kejahatan siber, kejahatan perbankan, atau pencucian uang.

"Untuk memastikannya, perlu waktu untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut," tegasnya dalam siaran pers, Kamis (9/2).

Saat ini, Bea Cukai sedang melakukan pendalaman bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kepolisian, dan Kementerian Dalam Negeri/Dukcapil.

Berdasarkan laporan dari lapangan, pada Jumat tanggal 3 Februari 2017, Bea dan Cukai mendapati pengiriman barang melalui Fedex berupa 36 lembar KTP, 32 lembar kartu NPWP, satu buku tabungan, dan satu buah kartu ATM.

Sesuai dengan prosedur, dia mengatakan petugas lapangan Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan rutin atas barang-barang yang dikirim melalui Perusahaan Jasa Titipan termasuk yang lewat Fedex ini.

Pemeriksaan dilakukan baik atas dokumen maupun fisik barang dengan menggunakan alat bantu Xray.

Menurutnya, pemeriksaan juga dilakukan bersama dengan petugas Fedex.

"Jadi ini sebenarnya kegiatan rutin.” kata Heru.

Atas temuan ini, pihak Komisi II DPR RI mengunjungi kantor Ditjen Bea dan Cukai hari ini, Kamis (9/2).

Dipimpin oleh Agung Widyantoro, Komisi II DPR RI melakukan konfirmasi atas beredarnya berita terkait pemasukan KTP palsu melalui Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper