Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah harus menjaga momentum transformasi yang dijalankan PT Pertamina (Persero). Pencopotan Direktur Utama Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang diharapkan tidak menganggu target perseroan.
President Indonesia Strategic Management Society (PISMS) Sari Wahyuni mengatakan sejatinya di era kepemimpinan Dwi Soetjipto, Pertamina mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik.
“Sesuai dengan harapan Presiden, laba Pertamina telah melampaui Petronas. Itu bukan upaya yang mudah jika dilihat dari sejarah Pertamina sebelumnya. Menghapus peran Petral dan mata rantai bisnis Pertamina yang tidak efisien. Dirut Pertamina telah membuktikan bahwa di tangannya, BUMN yang karut marut itu bisa menjadi pemain kelas dunia dan bahkan merambah ke mancanegara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (9/2/2017).
Sari Wahyuni yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEBUI), menuturkan dengan pencopotan direksi itu, Pertamina harus menghadapi realita masa depan yang tidak jelas dan kelanjutan proses transformasi dipertanyakan.
Jika mengutip pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menjelaskan alasan personal dan dualisme kepemimpinan sebagai landasan penggantian direksi Pertamina, hal itu dirasa sangat sederhana sekali.
“Banyak orang yang berkompeten akhirnya tersungkur ataupun disingkirkan yang terakhir ini nampaknya yang terjadi di Pertamina. Jika seperti ini terus kondisinya, Pertamina sebenarnya tidak memiliki masa depan.”