Bisnis.com, JAKARTA -- Demi mempercepat pengoperasian sementara Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menargetkan kerjasama bisa dilakukan dengan shipping lines internasional tahun ini.
Elvyn G Massasya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II atau Pelindo II mengatakan perseroran menyiapkan tiga kandidat shipping lines calon mitra pengelola Tanjung Priok.
"Semester dua ini sudah jalan," ungkap Elvyn kepada Bisnis, Kamis (2/2).
Dia mengatakan perusahaan belum bisa membeberkan tiga nama perusahaan shipping lines tersebut. Menurut Elvyn, saat ini perusahaan masih dalam proses penawaran kerjasama.
"Secara etika bisnis kami belum bisa membocorkan," sambungnya.
Sementara itu Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan Pelindo II sebaiknya lebih terbuka dalam mensosialisasikan kerjasama dengan perusahaan pelayaran internasional.
"Harusnya dibuka saja dengan transparan, pelayaran global tidak perlu kejutan, karena pemain besar tidak banyak, hanya segelintir saja," jelas Siswanto kepada Bisnis.
Dia berharap tiga perusahaan pelayaran itu memang benar shipping lines internasional dan bukan hanya konsolidator kargo.
Dia mencontohkan, ketika Pelabuhan Tanjung Pelepas dibangun, Mahathir Mohammad sejak awal sudah mempublikasiman akan menggandeng Evergreen dari Korea Selatan.
Hal itu juga dilakukan saat pembangunan Terminal Pasir Panjang, 3-4 Pelabuhan Singapura sudah menggandeng CMA-CGM.
Sebagai informasi, Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional peti kemas memang bersifat sementara. Penunjukkan itu melalui Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No. KP 901/2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RPIN).