Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkum HAM Buka Wirausaha Baru di 10 Lapas

Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) akan mengembangkan potensi industri di 10 lembaga permasyarakatan (Lapas) di Jawa Barat.
Terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane (tengah) bersama sejumlah warga binaan lain mengikuti pelatihan membuat kerajinan tangan berupa tas berbahan kertas, di Lapas Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta./Antara
Terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane (tengah) bersama sejumlah warga binaan lain mengikuti pelatihan membuat kerajinan tangan berupa tas berbahan kertas, di Lapas Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta./Antara

Bisnis.com, BANDUNG--Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) akan mengembangkan potensi industri di 10 lembaga permasyarakatan (Lapas) di Jawa Barat.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar Susy Susilawati mengatakan 10 industri tersebut akan diresmikan pemerintah pekan ini.

Rencananya pengembangan industri di 10 lapas terdiri dari berbagai sektor seperti peternakan, perikanan, dan pengolahan makanan.

“Ini merupakan bagian dari Program Lapas Produktif atau Lapas Industri yang dicanangkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly,” katanya di Bandung, Kamis (2/2).

Menurutnya rencana pengembangan ini sebetulnya sudah dipersiapkan pusat sejak 2016 lalu, namun operasionalnya baru bisa dijalankan pada Februari 2017 ini. Dari 10 industri tersebut pihaknya mencatat ada 3 industri peternakan sapi, kemudian ada percetakan, industri garmen. “Ada juga industri olahan makanan bakso dan sebagainya,” ujarnya.

Pihaknya mencatat industri di bidang peternakan akan dikembangkan di lapas di Sukabumi, Cibinong, dan Kuningan. Sementara industri tekstil lapas akan dikembangkan di Cirebon dan Bandung akan diarahkan ke percetakan.

“Cirebon terkait garmen dan kaos, kemudian Bogor olahan makanan bakso abon dan sosis. Terus karawang untuk tempat pelatihan perikanan terus Lapas Gunung Sindur juga perikanan," tuturnya.

Susy mengatakan tujuannya program ini adalah melatih warga binaan agar memiliki keahlian. Pasalnya yang akan terlibat dalam pengolahan industri adalah para warga binaan di masing-masing lapas tersebut. "Kedua ada pemasukan pendapatan negara bukan pajak. Narapidana itu sendiri juga dapat premi, dapat upah," ujarnya.

Dia mencontohkan, hasil olahan makanan buatan napi ini, menurut Susy, nantinya dijual ke masyarakat melalui kerja sama pihak lain untuk proses distribusi. Begitupun penggemukan sapi sekitar 200 ekor di tiga lapas tersebut."Napi ini dilatih mengurus sapi lokal, dari kurus jadi gemuk. Setelah gemuk dijual, lalu dibelikan sapi lagi," ujarnya.

Selain itu industri di lapas ini juga dapat membantu ketahanan pangan di Jawa Barat. Terutama lewat industri peternakan yang akan memproduksi sapi-sapi lokal berkualitas. Warga binaan yang akan terlibat merupakan pilihan yang telah diseleksi terlebih dahulu dan tidak terlibat kasus narkoba, korupsi dan terorisme.

"100% tidak ada orang luar. Jadi narapidana yang sudah diseleksi, sudah setengahnya [masa tahanan], berkelakuan baik, kemudian dilatih mengurus [industri]," katanya.

Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyambut baik program yang digagas Kemenkumham. Rencananya ia juga akan hadir dalam peresmian di Lapas Warung Kiara, Sukabumi bersama Menkumham Yasonna Laoly pada Sabtu (4/2) mendatang.

Aher mengatakan ada tiga lapas di Provinsi Jawa Barat yang menyelenggarakan indutri lapas diantaranya di Bogor dan Sukabumi. Dari lapas tersebut dapat menghasilkan ternak cukup banyak yaitu antara 150 hingga 200 ekor hewan ternak. “Program ini bagus jadi ada lapas yang menyelenggarakan peternakan di Jawa Barat,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper