Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan pendapatan kasino di Makau melambat pada bulan Januari, karena pusat perjudian terbesar di dunia tersebut bersiap menghadapi gejolak proses pemulihan ekonomi.
Berdasarkan data Biro Koordinasi dan Inspeksi Perjudian Makau, pendapatan kasino pada bulan Januari naik 3,1% ke 19,3 miliar pataca (US$2,4 miliar).
Angka tersebut lebih rendah dari peningkatan bulan Desember sebesar 8% dan median estimasi analis dalam survei Bloomberg yang memperkirakan kenaikan 8,5%.
Sementara itu, pemulihan industri kasino di Makau mendapat momentum setelah pemain judi besar meninggalkan China karena gerakan anti korupsi. Namun, hal tersebut juga membuka risiko terhadap pertumbuhan kasino baru di sana.
"Orang-orang masih khawatir terhadap ekonomi China dan gerakan anti korupsi," kata Michael Ting, analis CIMB Group Holdings Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
"Yang terburuk sudah berakhir namun pemulihan di Makau akan menjadi tidak stabil."
Angka pertumbuhanbulan Januari tersebut juga mengarah pada lesunya momentum Tahun Baru Imlek, dengan pertumbuhan pendapatan jatuh melampaui batas bawah perkiraan analis yang berkisar 5% hingga 12%. Adapun liburan imlek berlangsung selama seminggu hingga 2 Februari tahun ini.
Sementara itu, saham-saham operator Kasino turut melemah. Saham Sands China Ltd turun 2,2%, sementara Wynn Macau Ltd kehilangan 1,1%. Galaxy Entertainment Group Ltd anjlok 2,7% dan SJM Holdings Ltd turun 2,7%.