Bisnis,com, JAKARTA - Ketua Umum Asita Asnawi Bahar mengatakan pemerintah Indonesia perlu lebih menggenjot penerbangan langsung guna meningkatkan jumlah wisatawan dari China.
"Untuk wisawatan China memang sudah meningkat can kenaikannya cukup tajam, tetapi kita masih bersaing ketat dengan Vietnam dan kalah dari Thailand, Singapura, Malaysia," katanya, Selasa (31/1/2016).
Berdasarkan data Euromonitor International pada Agustus 2016, dari 120 juta turis outbound China pada 2015, yang masuk ke Indonesia hanya berkisar 1,017 juta kunjungan, alias tak sampai 1%.
Capaian tersebut amat jauh bila dibandingkan dengan realisasi kue yang direbut oleh negara-negara Asean lain seperti Thailand (7,93 juta) dan Singapura (1,764 juta), Malaysia (1,677 juta). Bahkan Indonesia masih kalah dari negara Vietnam dan Myanmar.
Menurut Asnawi, kendala yang dihadapi Indonesia antara lain minimnya konekvitas. "Bila dibandingkan jumlah direct flight kita masih sangat rendah, jauh di bawah negara-negara itu, makanya ke depan peningkatan konektivitas harus lebih dimaksimalkan," katanya.
Selain itu, menurut Asnawi, perlu ada upaya promosi destinasi yang lebih agresif. Pasalnya selama ini wisatawan asal China hanya mengenal sedikit destinasi. Padahal Indonesia memiliki banyak produk yang bisa ditawarkan sebab pasar wisman China sangat menggemari wisata pantai dan laut.
"Wisatawan China sekarang masih menumpuk di Bali dan belum menyebar ke banyak tempat. Memang sudah mulai didorong penyebaran ke Manado, Kepri dan Jakarta, tetapi masih terbatas,"