Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOL TANGERANG-MERAK: 2016, Pertumbuhan Volume Kendaraan Melambat

PT Marga Mandalasakti (MMS) pengelola jalan tol Tangerang—Merak menyatakan realisasi pertumbuhan volume kendaraan di sepanjang 2016 berjalan lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya
Gerbang tol Cikup di Tol Tangerang Merak./.dokumentasi
Gerbang tol Cikup di Tol Tangerang Merak./.dokumentasi

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Marga Mandalasakti (MMS) pengelola jalan tol Tangerang—Merak menyatakan realisasi pertumbuhan volume kendaraan di sepanjang 2016 berjalan lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya.

Presiden Direktur MMS Wiwiek D. Santoso menyatakan, rata-rata pertumbuhan volume kendaraan di tol Tangerang—Merak mencapai 6% per tahun, namun pada tahun lalu pihaknya mencatat realisasi pertumbuhan hanya di kisaran 2,5%. Pada 2016, jumlah kendaraan yang tercatat melewati tol Tangerang—Merak mencapai 133 ribu kendaraan per hari.

“Penurunannya hampir di seluruh golongan, tapi yang paling banyak turun golongan dua dan tiga, truk-truk kecil. Kalau golongan V malah naik,” ujarnya, Rabu (25/1/2017).

Dia menyatakan, pelambatan ekonomi yang terjadi pada tahun lalu turut berdampak pada volume lalu lintas di tol tersebut. Meski demikian, dirinya optimistis voluma kendaraan pada tahun ini dapat tumbuh mencapai 5% bila kondisi sosial dan politik di tanah air mulai membaik.

“Kita berharap bisa tumbuh 5%. Kita lihatlah, kalau pola politik lebih stabil, pilkada serentak berjalan sukses, mudah-mudahan bisa ngebut,” ujarnya.

Di sisi lain, MMS juga berencana menambah kapasitas jalan tol dengan menambah lajur keempat tol Tangerang—Merak sepanjang 60 kilometer, dengan investasi Rp7,8 triliun.

Penambahan lajur yang memanjang sejak Bitung hingga Cilegon Timur akan dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun. Adapun pada tahun ini pihaknya mendahulukan penambahan lajur sejak Bitung hingga Cikupa sepanjang 5 kilometer.

Menurutnya, jalan tol Tangerang-Merak perlu dilebarkan karena lajurnya telah menyentuh titik jenuh, di mana volume kendaraan telah mencpai 80% kapasitas jalan.

Karena itu sejak tahun lalu MMS mengajukan permohonan izin pelebaran jalan tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pun telah dilakukan pada awal tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper