Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi Bijih Nikel Kadar Rendah : Ancaman Oversupply 2018

Kendati relaksasi ekspor bijih nikel dinilai tak terlalu berdampak akibat adanya pemangkasan produksi oleh produsen di Filipina, ancaman pasokan berlebih atau oversupply diperkirakan terjadi pada 2018.

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati relaksasi ekspor bijih nikel dinilai tak terlalu berdampak akibat adanya pemangkasan produksi oleh produsen di Filipina, ancaman pasokan berlebih atau oversupply diperkirakan terjadi pada 2018.

Bahana Securities dalam risetnya mengungkapkan kebijakan pemerintah terbaru di sektor mineral tersebut masih akan memberikan kontribusi positif secara jangka panjang bagi Indonesia.

Strategist Bahana Securities Handi Huta Jaya mengatakan bauran produksi nikel hasil olahan smelter Indonesia di pasar global kini telah meningkat menjadi 5% dan diproyeksikan akan terus meningkat hingga 10% pada 2018.

Dia mengungkapkan nilai ekspor bijih nikel Indonesia sekitar US$500 juta per tahun untuk produk sebanyak 10 juta ton. Sepanjang 2010 hingga 2014, nilai ekspor bijih nikel yang diimpor dari Indonesia mencapai US$1,5 miliar per tahun untuk produk sebanyak 40 juta ton hingga US$60 juta ton.

Handi memproyeksikan bijih nikel akan mulai memberikan kontribusinya pada tahun ini. Berdasarkan data mereka, relaksasi ekspor bijih nikel akan menambah 5 juta ton bijih. Dengan asumsi kadar nikel 1,7%, lanjutnya, relaksasi ini akan memenuhi defisit nikel olahan pada 2016 sebesar 85.000 ton.

“Oleh karena itu, penyelesaian smelter ke depan dengan persetujuan ekspor bijih sebesar 30% dari kapasitas, kemungkinan akan mengakibatkan kelebihan pasokan nikel pada 2018,” katanya dalam risetnya, Selasa (24/1/2017).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper