Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada tahun 2017 akan membangun sebanyak 20 twin block rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk sektor pendidikan termasuk pondok pesantren.
“Perkiraan kami, tahun ini tidak jauh beda dengan tahun lalu, sekitar 20 twin block untuk rusunawa di sektor pendidikan baik itu pondok pesantren ataupun juga perguruan tinggi," kata Direktur Rumah Susun Kementerian PUPR Kuswardono dalam siaran persnya.
Kuswardono mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR mengalokasikan sekitar 10 persen dari anggaran perumahan untuk pembangunan rusun, termasuk pembangunan 20 twin block rumah susun sewa yang nantinya akan dihibahkan untuk dapat dikelola dan dipelihara penerima hibah.
Menurutnya, semua rusunawa akan dilengkapi sarana dan prasarana berupa sambungan listrik dan meubelairnya.
“Dengan dilengkapi oleh sambungan listrik dan mebelairnya, diharapkan rusun dapat segera dimanfaatkan sehingga kualitas hidup penghuni dapat meningkat,” ungkapnya.
Dalam kegiatan membantu pembangunan pendidikan tersebut, menurutnya memang ada kendala seperti lahan. “Kendala sih pasti ada, namanya kerja di lapangan. Tapi kita bisa mengantisipasinya,” terangnya.
Untuk mendapatkan bantuan rusunawa pendidikan, lanjutnya, ada beberapa kriteria. Di antaranya, harus memiliki lahan empat ribu hingga lima ribu meter persegi dan memiliki sedikitnya 1.000 santri serta mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Agama bagi pondok pesantren. Sedangkan untuk perguruan tinggi harus ada rekomendasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.