Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Susi: Perusahaan Besar dan Nelayan Kecil Harus Diperlakukan Adil

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadikan pemerataan kesejahteraan sebagai salah satu prioritas 2017. Dia akan membuka akses lebih luas untuk kelompok masyarakat miskin dan termarjinalkan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti/Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadikan pemerataan kesejahteraan sebagai salah satu prioritas 2017. Dia akan membuka akses lebih luas untuk kelompok masyarakat miskin dan termarjinalkan.

Pernyataan itu sebagai klarifikasi atas siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menyebutkan Susi akan melakukan kebijakan afirmatif yang diarahkan pada pembangunan konglomerasi pribumi yang selama ini tertinggal jauh dari pengusaha nonpribumi (Bisnis, 18/1/2017).

Dalam jumpa pers, Kamis (19/1/2017), Susi mengatakan ada ketidakadilan ekonomi saat ini yang ditunjukkan oleh gini ratio 2016 sebesar 0,39. Meskipun sedikit membaik dari sebelumnya yang mencapai 0,4, menurut dia, pemerintah tetap harus melakukan pemerataan karena 49,3% kekayaan di Indonesia hanya dikendalikan 1% penduduk berdasarkan Global Wealth Report. Apalagi Presiden, kata dia, telah mebgarahkan para menteri agar bekerja untuk menurunkan kesenjangan pendapatan.

"Tidak boleh ada lagi perlakuan khusus untuk perusahaan-perusahaan perikanan besar, tetapi nelayan kecil dipersulit. Semua harus mendapatkan perlakuan adil, dan bantuan KLP diprioritaskan untuk nelayan, pembudidaya, dan petambak garam yang betul-betul membutuhkan," tutur Susi.

KKP, lanjutnya, juga akan berusaha tepat sasaran dalam mengeksekusi belanja pemerintah, yakni untuk meningkatkan kemampuan pelaku perikanan skala kecil dan menengah (UMKM).

Susi menargetkan seluruh program dan intervensi KKP dapat dirasakan oleh masyarakat miskin. Provinsi dengan angka kemiskinan relatif tinggi, seperti Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku, akan dijadikan prioritas pembangunan industri perikanan baru secara terintegrasi melalui program sentra kelautan dan perikanan terpadu di Saumlaki, Merauke, Biak Numfor, Timika, Rote Ndao, dan Sumba Timur.

"KKP dengan anggaran Rp9,2 triliun pada 2017 harus bisa mendongkrak pertumbuhan PDB (produk domestik bruto), tetapi juga menjaga agar ketimpangan pendapatan tidak melebar."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper